Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Unissula Made Dwi Adnjani MIKom menjadi pembicara pada konferensi International Research Conference on Economic, Business and Social Sciences (IRC-2015) di Singapura (25/1-15). Ia memaparkan pemikirannya mengenai “Economy Politics of Digital Broadcasting Policy and The Implications for Local Televisions” di hadapan Session Chair Dr Mahesh Agnihotri dari Skyline University College Uni Emirat Arab dan audience dari beberapa negara yang tersebar di Asia maupun negara lain seperti Turki, Uni Emirat Arab dan Afrika.
Menurut Made digitalisasi penyiaran adalah sebuah keniscayaan yang akan terjadi di seluruh negara di dunia, karena International Telecommunication Union (ITU) atau lembaga penyiaran dunia yang memiliki otoritas penyiaran di dunia sudah mencanangkan bahwa tahun 2015 semua negara di dunia harus bermigrasi ke penyiaran digital. Untuk negara-negara yang melakukan penandatanganan kesepakatan memang sudah melakukan migrasi sesuai jadual, akan tetapi bagi Indonesia masih memiliki kesempatan untuk bisa melaksanakan migrasi tidak di tahun ini. Pemerintah melalui Kementrian Komunikasi dan Informasi sudah mempersiapkan migrasi penyiaran ini sejak tahun 2008 dan menetapkan tahun 2018 Indonesia secara bertahap akan berpindah ke digitalisasi penyiaran. Oleh karena itu Indonesia juga seharusnya mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya untuk menyikapi digitalisasi penyiaran.
“Sosialisasi menjadi bagian penting yang tidak boleh ditinggalkan karena menurut pendapat saya migrasi penyiaran ini bukan sekedar perpindahan teknologi, tetapi juga perpindahan mindset, dan perpindahan budaya, hal-hal yang berkaitan dengan psikologis, sosial dan budaya juga harus dipertimbangkan oleh pemerintah dalam menentukan kebijakan, jangan hanya pertimbangan ekonomi dan politik saja yang difikirkan.” demikian diungkapkan Made.
Beberapa audience antusias untuk menanyakan perkembangan digitalisasi di Indonesia, bahkan dari Filipina juga menyampaikan pengalaman penyiapan digitalisasi di negaranya. Hasil akhir dari penelitian ini diharapkan tidak hanya berhenti pada publikasi ilmiah tetapi juga bisa bermanfaat bagi pengembangan digitalisasi penyiaran di Indonesia.
Melalui konferensi internasional ini Made juga bisa berinteraksi dan berbagi informasi dengan beberapa dosen di perguruan tinggi luar negeri serta konsultan HRD dari Hongkong dan negara lainnya. Dari interaksi tersebut diharapkan bisa memperkuat networking Fikom Unissula dan dapat menjalin kerjasama ke depan. Pada kesempatan itu pula Made mendapatkan tawaran untuk bisa membuat paper untuk jurnal internasional yang dimiliki oleh negara lain.