Dosen Fakultas Ekonomi Unissula, Nurhidayati SE MSi PhD berhasil meraih gelar doktor dari Curtin University Australia, pada 27 Mei 2016 lalu dengan desertasi yang berjudul Work Family Conflict and Social Support: a Study of Women Academics in Java Indonesia.
Nurhayati menjelaskan dalam penelitiannya membahas tentang konflik kerja, keluarga dan mekenisme dukungan sosial di kalangan perempuan pekerja.”Saya mengambil 232 pekerja perempuan, yakni dosen di enam kampus di Jateng, sebagai responden,” jelasnya kemarin
Dari hasil penelitian, ternyata rata-rata responden menyatakan tidak mengalami konflik di dalam pekerjaannya, baik itu dari lingkungan kerja, keluarga, atau lingkungan sosial.
”Namun, dari hasil wawancara mendalam dengan sebagian responden, ternyata menyiratkan ada konflik. Ibarat fenomena gunung es. Antara yang terlihat (nampak sedikit), namun kenyataannya lebih banyak,” jelas Dosen Manajemen Sumber Daya Manusia
Hasil kesimpulan desertasi wanita kelahiran Semarang, 30 Mei 1972 ini menunjukkan kalau perempuan Indonesia memiliki sifat nrimo (menerima), sehingga mampu meredam konflik.
Padahal sejumlah indikator konflik menyertainya, seperti waktu kerja yang melebihi jadwal, meninggalkan anak yang masih balita di rumah hingga kesulitan mendapat pembantu, tekanan beban kerja secara fisik dan psikis, dan kurangnya dukungan lembaga atau institusi tempat kerja untuk memberi sarana, misal, tidak ada tempat menitipkan bayi.
Sikap nrimo atau mau menerima ini diantaranya, mampu beradaptasi, kepatuhan dalam beragama, kepatuhan dalam budaya, sabar, sisi keibuan yang dominan, dukungan suami dan keluarga, dan ulet.
”Penelitian ini, merekomendasikan ke pemerintah dan lembaga atau institusi agar lebih memperhatikan hak perempuan pekerja, yang notabenenya juga ibu rumah tangga,” tutupnya.