Ustad Abdul Somad menjadi pembicara pada tabligh akbar yang dihelat di auditorium Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) pada 30 Juli 2018. Ia mengajak para hadirin untuk menghargai multikulturalisme, NKRI, keindonesiaan, dan keislaman yang telah menjadi perekat dan pemersatu bangsa.
“Kalau Indonesia tidak mengedepankan multikulturalisme maka tidak akan mungkin membuat kita bangga. Kita bangga sebagai negeri muslim terbesar di dunia, negeri dengan jumlah jamaah haji terbesar di dunia. Mudah mudahan kita menjadi manusia yang menghargai multikulturalisme, keindonesiaan, dan keislaman sehingga kehadiran kita bisa menjadi rahmah (kedamaian) di lingkungan kita”. Ungkapnya.
Lebih lanjut ia mengajak segenap anak bangsa untuk memiliki orientasi yang jelas dalam perjuangan di jaman kekinian “Saya mengajak para generasi muda dalam bertetangga dalam berbangsa, dalam bernegara untuk lapangkan dada, bangkitkan semangat, musuh kita bersama adalah kemiskinan, keterbelakangan, money politic, black campaign dll musuh musuh inilah yang harus kita perangi” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut Abdussomad juga mengklarifikasi berbagai isu jika dirinya akan digandeng sebagai cawapres untuk pemilu 2019. “Saya heran ini kok seperti sambutan untuk wakil presiden” yang disambut riuh 11.000 jamaah yang hadir “Doakan ustad Somad istiqomah jadi ustad sampai mati. Bahwa ada para ulama, ijtima, kyai – kyai, santri- santri lebih 1.000 orang memberi rekomendasi, kita hormati, kita muliakan. Biarkan ustad Somad fokus pada pendidikan dan dakwah saja” ungkapnya.
Hadir dalam kesempatan tersebut Rektor Ir Prabowo Setiawan MT PhD, Ketua Yayasan Hasan Toha Putra MBA, Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono pejabat kota Semarang dan ormas ormas di Jateng.