Senat Mahasiswa (Sema) Fakultas Hukum (FH) UNISSULA mengadakan kompetisi debat akbar dengan tajuk “Rekonstruksi paradigma berpikir dalam upaya mewujudkan Negara demokratis dan bermartabat”. Kompetisi tersebut dihelat selama dua hari, untuk babak penyisihan (6/5) dan babak semi final serta grand final (8/5). Kompetisi yang dilaksanakan di aula FH Unissula tersebut diikuti oleh perwakilan dari setiap fakultas di lingkungan Unissula.
Kompetisi debat akbar dibuka oleh Dekan FH, Dr H Jawade Hafidz SH MH. Ia menyampaikan bahwa barometer pergerakan kampus harus didasarkan pada kegiatan-kegiatan yang menunjang kreatifitas mahasiswa, salah satunya memperdebatkan isu-isu yang marak terjadi di masyarakat. Maka dari itu, debat akbar ini diadakan untuk mengajak mahasiswa berpikir kritis dan demokratis atas isu-isu yang berkembang serta melatih mental mahasiswa untuk berani menyampaikan opini.
Jawade juga berharap agar kompetisi debat yang terselenggara, dapat menjadi kegiatan rutin dan bisa mengembangkan mahasiswa-mahasiswa khususnya penyelenggara yakni Sema FH yang memiliki fungsi legislatif. Dan kegiatan tersebut diharapkan mampu menambah soliditas mahasiswa antar fakultas, serta berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik. “Kegiatan semacam ini diharapkan bisa menjadi kegiatan rutin, karena mahasiswa harus terbiasa berpikir kritis dan demokratis dalam menyikapi isu-isu yang berkembang di masyarakat khususnya di Indonesia. Dan diharapkan pula ini adalah awal untuk jenjang-jenjang yang lebih tinggi, karena ada juga lomba debat tingkat regional, nasional, bahkan Internasional”, Ungkap Jawade.
Setelah melalui pertimbangan yang matang, tim juri yang terdiri dari Dr H Jawade Hafidz SH MH, Dr H Amin Purnawan SH CN MHum, Dr H Akhmad Khisni SH MH dan R Sugiarto SH MH menentukan juara I, II dan pembicara terbaik. Juara II diraih oleh civilization team (FAI) yang beranggotakan Aenul Yaqin, Siti Mahmudah dan Abdullah Tulus. Juara I berhasil disandang oleh Al-Bariyah team (FT) yang beranggotakan Vera Rohmadoniyati, Gugun Gunawan, dan, Etika Sukma A yang sekaligus menyandang gelar pembicara terbaik.
Sementara ketua panitia penyelenggara, Dias Saktiawan menuturkan bahwa nantinya dari para pemenang akan dibentuk tim khusus debat yang siap dikirim mewakili Unissula di kancah yang lebih tinggi. “Saya berharap semua peserta sportif dan menerima keputusan juri dengan lapang dada. Dan harapan kami setelah ini berakhir akan dibentuk satu tim khusus yang siap dikirimkan mewakili Unissula jika memang diperlukan untuk kompetisi yang lebih tinggi tatarannya”, Ungkap Dias.