Menu 

Beruntungnya Orang Orang yang berjiwa Pemaaf

Tuesday, April 23rd, 2024 | Dilihat : 109 kali

WhatsApp Image 2024-04-23 at 10.23.48

Fakultas Bahasa dan Ilmu Komunikasi (FBIK) Unissula mengadakan halal bi halal. Acara yang dilangsungkan Senin (22/4/2024) tersebut dihadiri para dosen dan tenaga kependidikan. Dekan FBIK Trimanah SSos MSi menyampaikan halal bihalal merupakan momen yang sangat penting untuk saling memaafkan. “Acara ini sangat penting bagi civitas FBIK untuk saling memaafkan karena dalam interaksi sosial semua manusia pasti pernah melakukan kesalahan dan kekhilafan. Melalui acara ini pula kita berdoa bersama dan membangun optimisme agar dua prodi di FBIK yang saat ini sedang mengajukan proses akreditasi  yaitu Prodi Ilmu komunikasi dan Prodi Pendidikan Bahasa Inggris bisa meraih predikat unggul,” ungkapnya.

Sementara itu Ustad Sukijan Athoillah SpdI MPd yang mengisi ceramah agama dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwasannya seiring perjalanan usia seharusnya manusia semakin sadar akan datangnya kematian. Ketika masih kecil manusia tidak pernah mikir resiko. Apakah mau main prosotan, main bola, main di sungai mereka tidak pernah takut. Seiring perjalanan usia yang semakin dewasa manusia justru semakin membatasi diri dan menghitung resiko, takut jatuh, takut sakit dan takut mati. Padahal kematian adalah sebuah kepastian yang nyata akan terjadi. Kenapa banyak manusia takut mati karena secara psikologis masih merasa banyak dosa dan belum banyak beramal kebajikan.

Masih menurut dosen Fakultas Agama Islam tersebut bahwa sungguh beruntung orang yang meninggal dunia tanpa membawa banyak beban dosa sehingga urusan di akrherat akan lebih sederhana. “Orang yang suka memaafkan orang lain itu kelak tidak banyak menjadi saksi persidangan di mahkamah akherat. Orang orang pemaaf persaksiannya tidak lagi dibutuhkan karena dengan memaafkan orang lain banyak kasus yang menimpa orang lain sudah ditutup sehingga tidak harus capek capek mendatangi persidangan di akherat. Namun jika kita belum memaafkan orang lain maka kita harus menjelaskan di persidangan akherat kenapa kita tidak memaafkan kesalahan orang lain tersebut. “Maka itu beruntunglah orang orang yang berhati luas dan mudah memaafkan,” pungkasnya.

Related News