Siaran televisi digital di Indonesia sudah tidak dapat terelakkan lagi keberadaannya. Sistem penyiaran digital merupakan perkembangan yang sangat pesat di dunia penyiaran dimana terdapat peningkatan kapasitas layanan melalui efisiensi pemanfaatan spektrum frekuensi radio. Sistem penyiaran televisi digital bukan hanya mampu menyalurkan data gambar dan suara tetapi juga memiliki kemampuan multifungsi dan multimedia seperti layanan interaktif dan bahkan informasi peringatan dini bencana. Pemerintah merencanakan bahwa tahun 2018 akan dilakukan analog switch-off secara nasional. Oleh karena itu, sejak kini masyarakat dan para pelaku industri agar mempersiapkan diri untuk melakukan migrasi dari era penyiaran televisi analog menuju era penyiaran televisi digital.
Sebagai kampus yang telah lebih dahulu mengembangkan sistem penyiaran digital atau T-DMB (Teresterial Digital Multimedia Broadcasting) sejak tahun 2011, kini Unissula mendapat dukungan dari pemerintah untuk bersama-sama dalam melakukan penelitian di bidang siaran televisi digital. Langkah tersebut dibuktikan dengan dibentuknya konsorsium TV Digital dan Industri Kreatif TIK yang diprakarsai oleh Kementrian ristek melalui Forum Jaringan Litbang Jawa Tengah (3/5).
Menurut Gunawan Wibisono, Asisten Deputi Menristek Bidang Produktivitas Riset Iptek Strategis Fokus dalam pengembangan TV digital khususnya mobile broadcasting ini agar dapat memberikan kontribusi pada bidang kesehatan, pangan dan UMKM. Unissula telah memiliki Prototype tv digital, maka ini harus didukung agar tidak hanya berhenti di laboratorium saja dan dapat ditarik ke industri yang akhirnya dapat dinikmati seluruh masyarakat.
Tujuan konsorsium ini adalah terbentuknya sinergi dan kerjasama antara lembaga pendidikan, perguruan tinggi dan industri terkait untuk mengembangkan teknologi produk unggulan dan inovatif pada bidang TV digital di Indonesia sesuai dengan perkembangan kebutuhan masyarakat dan dunia industri. Jika kita lihat produk-produk tv digital yang ada di Indonesia saat ini masih sedikit dan banyak berbagai permasalahan di bidang TV digital yang harus diselesaikan seperti masalah regulasi, standarisasi, penentuan teknologi model bisnis dll. Demikian ungkap Kepala Lembaga Penilitian Unissula, Dr Suryani MT
Lebih lanjut ia menjelaskan tahap pertama yang dilakukan dengan menyesuaikan infrastruktur yang ada adalah mengembangkan interaktif tv digital terutama goalnya adalah layanan untuk pendidikan, kesehatan dan UMKM bagi masyarakat Jawa Tengah. Tahap pertama ini memang goalnya terlihat seperti lokal, namun itu hanya sebagai laboratori atau pilot project yang nanti bisa dikembangkan untuk aplikasi lain dan dapat dibesarkan ke level nasional.
Konsorsium rencananya terdiri dari Kementrian Ristek, Litbang Kominfo, Balitbang Jateng, TVRI, Perguruan Tinggi (Unissula, Undip, Udinus , ITS) serta industri strategis seperti, PT LEN Industri, Polytron.
Wakil Rektor I Drs Widiyanto Ph.D mewakili rektor berharap dengan adanya konsorsium yang akan menghasilkan sebuah penelitian ini bisa mengembangkan lebih jauh bagaimana TV digital khususnya untuk mobile ini bisa berkembang lebih baik dan memberi manfaat yang lebih luas kepada masyarakat.