Menu 

BEM FPsi Unissula Gelar Empowering Self

Monday, April 4th, 2016 | Dilihat : 308 kali
Gambar: Prof Kwartarini Yuniarti PhD Psi (berdiri) menyemangati para mahasiswa untuk bangkit dari mental terjajah pada seminar empowering self di kampus Unissula

Gambar: Prof Kwartarini Yuniarti PhD Psi (berdiri) menyemangati para mahasiswa untuk bangkit dari mental terjajah pada seminar empowering self di kampus Unissula

Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Psikologi (BEM FPsi) Unissula mengadakan seminar nasional empowering self dengan menghadirkan pembicara Prof Kwartarini Yuniarti PhD Psi bertempat di kampus Kaligawe (2/4). Menurutnya penjajahan yang dialami bangsa Indonesia lebih dari 350 tahun telah membentuk predisposition construct pada diri manusia Indonesia seperti sikap minder, tidak percaya diri, tidak berani mengambil inisiatif dll.

Menurut dia hal itu akan semakin menghawatirkan jika bangsa Indonesia mengaktivasi (mengaktifkan kembali) mental yang telah disuntikan para penjajah yakni devide at impera (politik pecah belah) serta kolonialisasi (penindasan). “Saat ini cukup menghawatirkan perbedaan bisa menjadi sumber pertengkaran beda sedikit bertengkar” ungkapnya.

Masih menurut Kwartarini sangat penting bagi para generasi muda saat ini untuk memiliki identitas yang jelas dan bangkit dari mental yang terjajah dengan fokus pada prioritas prioritas penting dalam hidup dan tidak lagi inferior (rendah diri) di hadapan orang lain dan bangsa lain.

Lebih lanjut guru besar bidang psikologi klinik UGM itu mengajak pada 400 peserta yang hadir dari berbagai universitas tersebut untuk tidak mudah merasa minder dan menyadari potensi besar yang telah di titipkan Tuhan untuk mereka “Sesungguhnya setiap manusia memiliki kontrak hidup dengan penciptanya sehingga janganlah merendahkan derajat diri kita sendiri di depan manusia lain karena Tuhan telah memberikan potensi dan derajat yang tinggi dibanding mahluk yang lainnya” ujarnya.

Pembicara lain dalam kesempatan itu yakni Dr Bagus Takwin (UI) dan Dr A Latief Wiyata (antopolog Madura).

 

Related News