Menu 

Banyak Kasus Depresi, Psikologi Unissula Perluas Edukasi

Tuesday, August 4th, 2020 | Dilihat : 344 kali

(4) Eedukasi depresi Akhir-akhir ini kesehatan mental menjadi tema yang menarik untuk didiskusikan. Permasalahan yang berkembang di masyarakat semakin kompleks dan dapat berdampak pada kondisi psikologis. Kasus bullying, depresi, hingga bunuh diri sering muncul di media cetak maupun elektronik. Melihat kondisi tersebut, mahasiswa Fakultas Psikologi Unissula yakni Sandy Agum Gumelar, Veais Nindika Pratama, Tika Imaniar Firani Putri, Rizqi Ananda Putri, dan Ulinnuha Tsabita Fiddini berinisiatif melakukan kegiatan e-education kepada masyarakat. E-education merupakan kampanye kesehatan mental yang dilakukan melalui media sosial. “Kegiatan awal kami fokuskan mengenai edukasi pencegahan bunuh diri yang marak terjadi. Data yang kami baca dari WHO, lebih dari 80.000 orang meninggal setiap tahun karena bunuh diri atau sekitar 1 orang setiap 40 detik melakukan bunuh diri.” Jelas Sandy Agum Gumelar (4/3). Veais Nindika Pratama menjelaskan bahwa media sosial merupakan sarana efektif untuk memberikan informasi kepada masyarakat. Apalagi jika kita melihat data, pelaku bunuh diri sebagian berasal dari kalangan remaja yang sehari-hari berhubungan dengan media sosial. Edukasi dilakukan dengan cara yang menarik dan menyenangkan, misalnya dengan media poster animasi, permainan tanya jawab yang dapat memunculkan respon pembaca. Kegiatan ini berawal dari salah satu tugas perkuliahan untuk mengamati berbagai permasalahan di lingkungan sekitar. Dalam proses pelaksanaannya juga didampingi oleh dosen pengampu, Anisa Fitriani MPsi Psikolog. “Sudah seharusnya kami mengambil peran secara langsung. Secara bertahap semoga kegiatan kelompok kami dapat memberikan wawasan kepada masyarakat agar lebih peduli terhadap kesehatan mental”. Ungkap Tika Imaniar yang disetujui oleh keempat anggota lainnya. Fakultas Psikologi Unissula selalu mendorong mahasiswanya agar tumbuh menjadi individu yang peka dan peduli terhadap permasalahan di masyarakat. Tidak hanya belajar teori di kelas, akan tetapi juga praktik dan berperan langsung di masyakarat. Harapannya, masyarakat lebih peduli terhadap kesehatan mental diri sendiri dan orang di sekitar, peduli terhadap orang-orang di sekitar yang mengalami masalah psikologis, dan tidak kalah penting, agar masyarakat yang mengalami permasalahan psikologis dapat mencari bantuan kepada tenaga profesional yang tepat.

Related News