Keterlambatan menghidupkan pompa air pada saat hujan di daerah yang terbiasa terkena banjir bisa berakibat fatal. Keterlambatan tersebut bisa diakibatkan oleh jarak yang cukup jauh sehingga membutuhkan waktu untuk menghidupkan saklar pompa air. Untuk memecahkan permasalahan tersebut empat mahasiswa Fakultas Teknologi Industri (FTI) Unissula yakni Bisma Jona Saputtra, La Ode Abriaman, Wiwit Adi Saputra, dan Lubna membuat Suwlemon.
“Suwlemon merupakan alat yang mempunyai fungsi membuka atau menutup saklar pompa air untuk mengalirkan dan menghentikan air pada mesin pompa dengan cara mengirim SMS kepada alat Suwlemon ini.Alat ini memudahkan para pekerja pompa air pada PRPP dalam menyalakan saklar mesin pompa air” Ungkap Bisma (8/7).
Masih menurut Bisma bahwa di dalam Suwlemon ada banyak fitur di antaranya yaitu SMS yang merupakan fitur utama. “Kita dapat mengetahui level air,mengaktifkan saklar dan menonaktifkan saklar dengan cara SMS,yang kedua adalah EWS (Early Warning System) yang merupakan fitur dimana suatu saat banjir akan meluap dengan cepat maka alat ini dapat mengetahui dan dapat mengaktifkan pompa dengan cepat pula,berikutnya yaitu Real Time System Control yaitu kita mendapatkan data (level air,suhudll) dengan waktu tertentu,yang ketiga yaitu system security SMS yang di gunakan jika nantinya alat ini tidak bisa menerima SMS oleh orang lain selain pemilik,yang keempat penggunaan daya yang relative kecil sehingga tidak boros serta adanya cadangan daya untuk antisipasi jika sumber tengangan utama padam”. Ujarnya. Suwlemon merupakan salah satu penelitian program kreatifitas mahasiswa terapan teknologi yang telah lolos dan dibiayai Dikti. Alat ini akan coba diaplikasikan di PRPP Jawa Tengah yang mempunyai tiga titik saklar pompa air yang jaraknya cukup berjauhan.