Allah maha belas kasih dalam bentuk yang tertinggi. Belas kasih yang dilimpahkan kepada kita adalah sebagaimana dalam surat Al Baqoroh ayat 143, “Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia”. Asmaul husna yang disebut di akhir ayat terkait erat dalam isi ayatnya. Artinya diakhir ayat 143 belas kasih Allah adalah dalam hal keimanan manusia. Di ayat lain Allah memberikan belas kasih Allah dalam keridhoanNya. Dalam Surat Al Baqoroh ayat 207 Allah berfirman “Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah. Dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya.” Kata rouf dikaitkan dalam konteks ayat ini sebagai makna penyantun dalam hal ini Allah memberikan keridhoaan.
Belas kasih Allah diwujudkan dalam bentuk pahala dalam surat Ali Imron ayat 30 Allah berfirman “Pada hari ketika tiap-tiap diri mendapati segala kebajikan dihadapkan (dimukanya), begitu (juga) kejahatan yang telah dikerjakannya; ia ingin kalau kiranya antara ia dengan hari itu ada masa yang jauh; dan Allah memperingatkan kamu terhadap siksa-Nya. Dan Allah sangat Penyayang kepada hamba-hamba-Nya. Di akhir ayat Allah belas kasih kepada hambanya dengan memberikan pahala atas kebajikan.
Belas kasih lain dalam bentuk diterimanya taubat seorang hamba seperti dalam Al Qur’an Surat At-Taubah Ayat 117 Allah berfirman “Sesungguhnya Allah telah menerima taubat nabi, orang-orang muhajirin dan orang-orang anshar yang mengikuti nabi dalam masa kesulitan, setelah hati segolongan dari mereka hampir berpaling, kemudian Allah menerima taubat mereka itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada mereka”.
Allah melimpahkan belas kasih dalam bentuk ciptaan didunia ini seperti dalam Al Qur’an Surat An Nahl Ayat 4 -7 Allah berfirman “Dia telah menciptakan manusia dari mani, ternyata dia menjadi pembantah yang nyata. Dan hewan ternak telah diciptakan-Nya untuk kamu, padanya ada (bulu) yang menghangatkan dan berbagai manfaat, dan sebagiannya kamu makan. Dan kamu memperoleh keindahan padanya, ketika kamu membawanya kembali ke kandang dan ketika kamu melepaskannya (ke tempat penggembalaan). Dan ia mengangkut beban-bebanmu ke suatu negeri yang kamu tidak sanggup mencapainya, kecuali dengan susah payah. Sungguh, Tuhanmu Maha Pengasih, Maha Penyayang”.
Oleh: Drs. Muhammad Muhtar Arifin Sholeh, M.Lib (Dekan Fakultas Agama Islam Unissula) Kajian Ba’da Dhuhur Masjid Abu Bakar Assegaf Unissula