Unissula menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan tausyiah yang diisi oleh Gus Miftah Maulana Habiburrahman yang berlangsung di masjid kampus Kaligawe (28/11). Menurutnya Nabi Muhammad sebagai orang yang maksum dan dijamin masuk syurga masih terus meminta kepada Allah agar senantiasa diberi petunjuk oleh allah SWT.
“Hal itu seharusnya menjadi cerminan bagi kita sebagai manusia biasa yang sering salah dan lupa untuk senantiasa berusaha menata hati, menata perbuatan dan lebih mendekatkan diri kepada Allah. Karena tidak ada jaminan seseorang pulang kepada Allah dalam keadaan muslim meskipun seseorang itu telah berhaji, telah berbuat baik, telah berzakat, telah mengahafal kitab, telah berbusana syar’I dll”. Uangkapnya di depan ribuan civitas akademika Unissula.
Dalam sebuah hadis Rasul Muhammad telah bersabda Maka demi Allah yang tiada Ilah selain-Nya, ada seseorang diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli surga sehingga tidak ada jarak antara dirinya dan surga kecuali sehasta saja, kemudian ia didahului oleh ketetapan Allah lalu ia melakukan perbuatan ahli neraka dan ia masuk neraka. Ada diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli neraka sehingga tidak ada lagi jarak antara dirinya dan neraka kecuali sehasta saja. kemudian ia didahului oleh ketetapan Allah lalu ia melakukan perbuatan ahli surga dan ia masuk surga.
“Hadis itu kerap kali saya gunakan untuk memotivasi orang orang yang selama ini hidup dalam red zone atau garis merah karena sering berbuat maksiat dan jauh dari Allah. Bahwasannya pintu maaf dari Allah terbentang sangat luas bagi orang orang yang mau bertaubat. Kita harus bijaksana dalam berdakwah pada mereka dan membantunya menemukan jalan taubat. Kita juga tidak tepat jika menghina dan menghakimi mereka tanpa memberi solusi” Ungkap Kiai asal Yogyakarta yang biasa berdakwah di klub malam dan tempat pelacuran tersebut.
Dalam kesempatan tersebut ia juga mengajak umat Islam terus memelihara ukhuwah dan tak mudah terpecah belah hanya gara gara persoalan persoalan seperti pemilu dll. “Saat ini cinta dan kasih sayang menjadi hal mahal di Indonesia karena kita membiasakan diri melihat orang lain dengan kaca mata negatif bukan dengan cinta dan kasih sayang. Padahal Baginda Nabi adalah orang yang senantiasa mencontohkan berbuat baik kepada semua mahluk termasuk kepada yang memusuhi sekalipun”. Pungkasnya
Hadir dalam kesempatan tersebut Rektor Ir Prabowo Setiyawan MT PhD, para dosen, karyawan dan mahasiswa serta masyarakat Semarang.