Sebanyak 3034 mahasiswa baru Unissula 2012-2013 mengikuti pekan taaruf yang dipusatkan di masjid ABA Unissula (3/9). Pekan taaruf yang dilaksanakan sepekan tersebut dibuka oleh rektor Prof Laode M Kamluddin PhD. Dalam sambutannya ia meminta kepada para mahasiswa baru untuk sejak dini mempersiapkan diri dengan berbagai kompetensi agar dapat bersaing di tataran global antara lain penguasaan bahasa internasional dan teknologi serta tak lupa membangun karakter unggul.
Dikatakannya saat ini Unissula telah membangun jaringan pendidikan internasional dengan lebih dari 20 universitas dari 13 negara di Asia, Eropa, Amerika, dan Afrika. Ia juga membuka akses bagi mahasiswa berprestasi untuk dapat belajar ke universitas universitas mitra Unissula tersebut.
Dalam pekan taaruf tersebut para mahasiswa diwajibkan menggunakan baju batik dengan tujuan menanamkan kecintaan terhadap budaya lokal. “Batik kan termasuk salah satu kebudayaan lokal bangsa ini, ya mahasiswa baru kami minta mengenakan batik,” kata Laode
Pekan Ta’aruf yang digelar Unissula adalah semacam orientasi studi dan pengenalan kampus (ospek) bagi mahasiswa baru seperti yang digelar perguruan-perguruan tinggi umumnya, hanya berbeda pengistilahan.
Biasanya, para mahasiswa baru yang menjalani masa ospek di perguruan-perguruan tinggi umumnya diharuskan mengenakan pakaian hitam-putih, tetapi Unissula memilih batik sebagai ‘seragam’ mahasiswa saat ospek.
Menurut Laode, kewajiban berbatik saat mengikuti ‘pekan ta’aruf’ ditujukan untuk mengenalkan kebudayaan lokal yang dimiliki bangsa Indonesia pada mahasiswa baru, salah satunya batik warisan budaya leluhur.
Meski Unissula memiliki motto menjadi ‘world class Islamic cyber university’, kata dia, pihaknya tetap berupaya menanamkan kecintaan terhadap berbagai kearifan lokal yang dimiliki bangsa Indonesia.