Indonesia saat ini dihadapkan pada persoalan serius terkait dengan pemikiran Islam dengan beragam konsep dan pendekatan. Islam dipandang anti Pancasila, anti NKRI, dan dianggap melahirkan teroris. Hal itu menimbulkan keresahan di kalangan umat.
Prodi Sejarah Peradaban Islam Fakultas Agama Islam (FAI) Unissula bekerjasama dengan Universitas Darussalam Gontor (UNIDA) menggelar seminar pemikiran dan peradaban Islam di Unissula (12/1). Seminar nasional tersebut juga menjadi salah satu program kaderisasi ulama (PKU) ke-11 Gontor.
Rektor Unissula, Anis Malik Thoha Lc MA PhD mengapresiasi adanya program kaderisasi ulama tersebut. “Saya bersyukur program yang sudah berjalan cukup lama tersebut sudah mencipatakan kader yang membanggakan khususnya di era yang kental dengan nuansa pertarungan berbagai pemikiran, ideoligi, dan konsep”. Ungkap Anis.
Lebih lanjut ia berharap dengan adanya program PKU Gontor ini cukup efektif di dalam menjawab dan merespon beberapa perkembangan dan dinamika pemikiran Islam ke arah yang lebih baik. Paling tidak bisa memberikan suasana dan juga jawaban yang dinanti oleh umat.
Dalam seminar nasional yang juga didukung oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Yayasan Dana Sosial Al-Falah (YDSF) ini, menghadirkan tiga pembicara yang merupakan peserta PKU angkatan ke 11 yaitu : Muhammad Ridwan, Akhmat Subekti Jiwandana, dan Ridho Ramazani.
Seminar ini menjadi media pemaparan para peserta untuk menyampaikan hasil dari 6 bulan pendidikan mereka di PKU.
Program kaderisasi ulama merupakan program intensif yang diadakan oleh Pondok Modern Darussalam Gontor bekerjasama dengan MUI dan Yayasan Dana Sosial al-Falah Surabaya (YDSF) yang berupaya membangun cendikiawan muslim berprestasi.