Takmir masjid Unissula memperingati Isra’ dan Miraj dengan mengadakan pengajian umum dengan pembicara H Ateng Chozany Miftah SE MSi di Masjid Abu Bakar Assegaf kampus Kaligawe (18/6). Menurutnya peristiwa Isra dan Miraj memiliki dimensi simbolis dan substantif. Secara substantif peristiwa tersebut merupakan bagian penting dari diturunkannya perintah shalat.
Peristiwa diperjalankannya Nabi Muhammad dari masjidil Haram di Makah ke masjidil Aqsa di Palestina dan dilanjutkan dengan ke Sidratul Muntaha dalam satu malam tersebut juga merupakan simbol dari pentingnya menjaga tata kelola kehidupan baik secara horisontal dengan sesama manusia dan alam maupun secara vertikal dengan Sang Khalik Allah SWT.
Pengabdian kepada Allah memiliki makna beribadah hanya kepada Allah dan menjaga dan meyakini ketauhidan Allah dalam segala bentuk penyembahan dan tidak mensekutukannya dengan apapun dan siapapun.
Dimensi horisontal memberikan pelajaran kepada manusia tentang pentingnya saling hormat menghormati, saling bersikap baik, dan memberikan kemanfaatan bagi sesama manusia. Karena sebaik baiknya manusia adalah yang paling memberikan manfaat pada sesamanya.
Sementara itu Rektor Unissula Prof Laode M Kamaluddin dalam sambutannya menyatakan Isra’ Miraj merupakan peristiwa penting dalam sejarah manusia ketika seorang manusia dipertemukan dengan Penciptanya secara langsung. Peristiwa ini hanya dianugerahkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW. Hal itu bukanlah peristiwa biasa tetapi mengandung pembelajaran yang luar biasa bagi umat manusia.