Menu 

Dosen FTI Unissula Kembangkan Manajemen dan Pemasaran Mesaya ke Media Online

Thursday, September 28th, 2017 | Dilihat : 191 kali
(27) Mesaya

Gambar: Wiwiek Fatmawati ST MEng (kedua dari kiri) melakukan pendampingan industri rajut bagi para ibu rumah tangga di Desa Batur di area Gunung Merbabu Kabupaten Semarang

Batur merupakan desa terakhir sebelum puncak gunung Merbabu. Bertani dan beternak merupakan mata pencaharian mayoritas penduduk di desa berudara sejuk tersebut. Pagi hari ke ladang dan sore hari memerah sapi, merupakan aktifitas rutin warga. Disela sela kesibukan tersebut , sekelompok ibu-ibu di desa Batur mengisi waktu dengan aktifitas merajut baju, syal, taplak meja dan lainnya.

Melihat potensi itu tim pengabdian masyarakat  Unissula tergerak membantu warga mengembangkan kegiatan tersebut menjadi suatu usaha yang mampu memiliki nilai ekonomi bagi warga. Dengan dukungan dana hibah iptek bagi masyarakat (IbM)  dari Kemenristekdikti , Wiwiek Fatmawati ST MEng dan  Nurwidiana ST MT dosen dari prodi Teknik Industri melakukan  pendampingan untuk mengembangkan kemampuan  rajut yang telah ada sehingga mampu membuat produk lain yang saat ini booming di pasar yaitu tas rajut dan sepatu rajut.

Selain diversifikasi produk , tim juga membentuk organisasi kelompok rajut yang ada dan diberi nama Kelompok rajut”Mekar Sari” sehingga memiliki manajemen yang jelas. Tim IBM  Unissula juga membekali kelompok Mekarsari dengan kemampuan pemasaran, offline maupun on line. Dengan merek dagang “MESAYA” saat ini produk sepatu dan tas yang dihasilkan juga telah dipasarkan melalui instagram dan Face book dengan nama Mesaya Getasan.

“Pendampingan dilakukan dari sisi proses produksi, manajemen dan produksi, hal ini dilakukan untuk membekali warga tidak hanya memiliki kemampuan memproduksi barang, namun juga mampu memasarkan produk yang telah di buatnya”  Ujar Wiwiek Fatmawati disela sela  mendampingi kelompok mekar sari mendisplay produknya di Koperasi Fakultas Teknologi Industri Unissula pekan lalu.

Pada kegiatan tersebut juga diberikan bantuan berupa satu unit mesin jahit, sebagai pendukung dalam pembuatan bagian dalam/inner tas rajut yang dibuat” tambah Nurwidiana

Sudarsih yang merupakan ketua kelompok tersebut menyatakan “Pendampingan ini sangat bermanfaat bagi warga, selain meningkatkan keterampilan yang dimiliki juga mampu menggerakkan warga untuk berwirausaha, meningkatkan taraf perekonomian ”

 

Related News