Gambar: Dr Heru Sulistyo MSi

“Paradigma penelitian saat ini telah berubah drastis yakni sudah mengarah pada menghasilkan inovasi dan invensi, sehingga diharapkan bagi para dosen dapat menyesuaikan dengan tuntutan dari Kemenristek Dikti tersebut”. Demikian disampaikan oleh Kepala LPPM Dr Heru Sulistyo MSi pada sosialisasi panduan penelitian dan sistem informasi terbaru yang diadakan di kampus Unissula (30/3).

Masih menurut Heru saat ini riset harus terukur hasilnya melalui sembilan technological readiness level dan berbasis aoutput. Kemenristek Dikti terus memacu para dosen secara pribadi maupun universitas secara kelembagaan untuk meningkatkan baik kwantitas maupun kwalitas penelitiannya. Sehingga diharapkan para dosen dapat menyesuaikan dengan tuntutan tersebut.

Lebih lanjut ia juga memberikan beberapa strategi agar penelitian dosen dapat lolos di Kemenristek Dikti antara lain : pertama, memperbanyak jumlah penelitian pada skim desentralisasi karena kuota pendanaan kluster utama cukup banyak mencapai 15 Miliar.

Kedua, bagi fakultas yang mayoritas dosennya masih S2 asisten ahli dan memiliki gagasan ide penelitian untuk tiga skim desentralisasi bisa berkolaborasi / bersinergi dengan dosen fakultas lain yang masih berhubungan dengan bidang keilmuannya.

Ketiga, bagi para peneliti yang sudah beberapa kali mendapatkan skim desentralisasi untuk juga mengajukan skim kompetitip nasional. Keempat, rajin mengikuti pelatihan lolos proposal penelitian dan pengabdian masyarakat.

Kelima, memanfaatkan klinik penelitian untuk berkonsultasi bagi dosen peneliti sebelum mengunggah berkas ke simlitabmas Ristek Dikti. Keenam, mengajukan kembali proposan penelitian yang pernah gagal disesuaikan dengan skim yang baru.