Menu 

Mensos Resmikan Desa Sejahtera Mandiri

Monday, October 31st, 2016 | Dilihat : 546 kali

1-1

(28/10) Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa meresmikan Desa Sejahtera Mandiri (DSM) pertama di Indonesia. desa binaan Kemensos dan Unissula, Desa Ngrawan, Kecamatan Getasan, ditetapkan sebagai Desa sejahtera mandiri  dengan nama “model desa wisata budaya berbasis ekonomi kreatif”.

Menurut Khofifah, dengan menjadi Desa Sejahtera Mandiri dan mendapatkan pendampingan dari Unissula, peluang anak-anak Desa Ngrawan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi semakin terbuka lebar.

“Kita harus terus mendorong anak-anak bisa melanjutkan sekolah, jangan sampai anak-anak kita kenal dengan narkoba. Maka dengan adanya kerja sama dengan Unissula ini diharapkan pendampingan terus berjalan selain dari pembinaan orang tua,” kata menteri asal Surabaya itu.

Khofifah berharap, Desa Ngrawan dapat dijadikan model percontohan bagi desa-desa lainnya untuk turut mandiri. Sehingga, harapan agar DSM berada di seluruh Indonesia dapat terwujud.

Rektor Unissula, Dr Anis Malik Thoha, Lc, MA mengatakan, Unissula akan membina Desa Ngrawan dengan melakukan kajian komprehensif dan menjadikan desa yang sebelumnya masuk kategori tertinggal ini menjadi laboratorium terbuka.

“Kami akan terus melakukan pendampingan dengan menerjunkan para ahli kita dari berbagai prodi, baik dalam bidang kesehatan, pendidikan, teknik untuk melakukan intervensi ide dan konsep. Hal ini dilakukan dalam rangka berbakti bersama untuk masyarakat sebagai bagian dari pengamalan tri dharma perguruan tinggi.” kata Anis.

Dirjen Pemberdayaan Sosial Kemensos, Hartono Laras mengatakan, pihaknya akan terus mencari konten lokal apa yang dapat dikembangkan oleh Desa Ngrawan. “Kita akan tetap memperhatikan konten lokal apa yang akan dikembangkan oleh desa ini. Terutama yang terkait dengan budaya, wisata, dan kemudian ekonomi kreatifnya,” kata Hartono.

Hartono menambahkan, saat ini Kemensos memiliki target 120 desa yang akan dijadikan DSM di seluruh Indonesia. Dengan masuknya program dari pemerintah ini, kata dia, banyak rumah yang telah melalui pemugaran dari tidak layak menjadi layak. Sedikitnya ada 30 rumah yang telah dipugar dan kondisinya saat ini sudah jauh lebih layak dibandingkan sebelumnya.

Dalam acara ini turut hadir bupati Semarang, civitas akademika Unissula, dan perangkat desa Getasan. Sebagai penutup, audiens disuguhi tari topeng khas Ngrawan.

Related News