Menu 

Gaji Minimal Dalam Ekonomi Islam

Friday, November 26th, 2010 | Dilihat : 844 kali

 

Ideologi kapitalis dan ideology islam amat berbanding terbalik. Dalam pandangan kapitalis, pertambahan kekayaan terpisah dari distribusi sehingga sering kali muncul riak-riak ketidakadilan yang dikeluhkan oleh segelintir pihak, terutama yang berkepentingan demikian di sampaikan oleh Prof Dr Hj Wuryanti Koentjoro MM dalam pengukuhannya sebagai guru besar Fakultas Ekonomi Unissula Jumat (26/11).

 

Islam, lanjut dia, amat menolak pandangan itu karena lebih mengkoordinasikan pertambahan kekayaan dengan distibusi demi satu tujuan, yakni meningkatkan kesejahteraan dan kenyamanan hidup warga. Islam memandang pertumbuhan kekayaan sebagai tujuan antara, bukan tujuan akhir.

 

Disamping itu, pemerintah perlu membentuk Badan Pengawas Ekonomi Syariah yang khusus mengawasi seluruh kegiatan ekonomi rakyat agar tak ada bisnis haram, serta menetapkan gaji minimal dan maksimal diseluruh institusi negara serta swasta untuk menghindari ketimpangan social.

 

Gaji minimal harus cukup memenuhi kebutuhan hidup keluarga dengan standar lima anggota, sedangkan gaji maksimal tak boleh lebih dari 40 kali besar gaji minimal, ‘ujarnya.

 

Seluruh LSM bidang ekonomi kerakyatan, tutur Prof Wuryanti, sebaiknya memberi prioritas program pengentasan keluarga miskin yang datanya harus dimiliki pemerintah dan diperbarui tiap semester sesuai dengan hasil kerja Badan Pengawas Ekonomi Syariah.

Related News