Tokoh sejarawan Indonesia, DR. Anhar Gonggong orasi ilmiah di depan 3401 mahasiswa unissula dalam Inagurasi Mahasiswa baru Unissula 2016/2017 (1/9). Bertempat di halaman Gedung Kuliah Bersama, Anhar Gonggong diminta memberikan orasi bertemakan “Dari Kampus menuju Indonesia Mandiri “.
Di awal orasinya DR. Anhar Gonggong membicarakan tentang revolusi mental yang dibutuhkan oleh generasi bangsa khususnya para pemuda yang saat ini sedang berjuang mengisi kemerdekaan.
“Saat ini, aku melihat Indonesia mengalami defisit pemimpin. Banyak mental “pejabat” bukan pemimpin. Kita kehilangan rasa jujur. Jujur pada diri sendiri. Contohnya ya para wakil rakyat kita itu. Perilaku mereka tidaklah mencerminkan pemimpin padahal mereka memiliki kewenangan dan peran yang besar untuk Indonesia yang lebih baik“ terang beliau.
Beliau juga menjelaskan bahwa generasi masa depan yang diidamkan adalah generasi masa kini yang tidak merusak masa depan. Yakni generasi yang mau jujur terhadap diri sendiri.
“Contohlah para pahlawan nasional seperti HOS Cokroaminoto, Soekarno, Mohammad Hatta, Sutan Sjahrir dan Agus Salim yang dulu begitu gigihnya memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Mereka itu pemimpin sejati. Mereka memiliki visi yang jelas yang belum tentu berhasil namun kala itu mereka adalah orang-orang yang mau menampilkan keinginan untuk sebuah perubahan.” Tambah Beliau.
Anhar Angongo menjelaskan bahwa pemimpin itu adalah sosok yang bersedia membenahi dirinya dengan pengetahuan dan wawasan luas. Kemudian mereka berani menyimpang untuk perubahan yang lebih baik. Kalau Soekarno dan Hatta tidak menyimpang maka tidak akan lahir Indonesia.
Inilah yang dimaksud Anhar dengan revolusi mental. Pahlawan dan para pejuang kemerdekaan lainnya itu terlebih dahulu merevolusi mental mereka. Selanjutnya membentuk wadah untuk merevolusi mental masyarakat lebih luas caranya melalui organisasi.
Selain itu, Sejarawan senior itu mengingatkan kepada mahasiswa Unissula agar memahami betul bahwa bangsa Indonesia itu satu sekaligus bersatu. Walaupun kita itu terdiri dari berbagai suku, agama ras dan berbagai golongan tetapi mau bersatu. Itulah yang diperjuangkan oleh para pendiri negara.
“Kalian harus sadar bahwa kita menjadi merdeka itu karena adalah suatu proses sejarah memperjuangkan kemerdekaan ini . Oleh karena itu kalian sebagai mahasiswa harus selalu sadar bahwa kalian ada disini lewat perjuangan panjang paling tidak 37 tahun. Kita ini menikmati hasil jerih payah pemuda masa lalu yang harus memperjuangkan kemerdekaan Indonesia melalui pergerakan nasional” Terangnya.
Dalam akhir orasinya, Anhar memuji peran Sultan Agung yang juga berperan besar untuk Indonesia.
“Nama Universitas kalian, Sultan Agung itu adalah sultan pertama yang mampu melakukan perlawanan terhadap Belanda. Dan Dia adalah orang yang melakukan berbagai pemikiran baik dalam proses untuk mencerdaskan bangsanya dan mengembangkan agama Islam. Selain itu Sultan juga melakukan upaya pemeliharaan dan pengembangan agama islam di Indonesia. Jadi sangat pantas dan sangat historis kalau namanya diabadikan pada lembaga ini” Pungkasnya.