Hanifatur Rosyidah, dosen kebidanan Fakultas Kedokteran Unissula memperoleh dana hibah sebesar 5000 USD dari Women Deliver dan Johnson & Johnson atas project proposalnya di bidang kesehatan reproduksi. “Melalui proses seleksi yang ketat dari 200 peserta, Women Deliver hanya memberikan hibah kepada 20 pemuda terpilih untuk melaksanakan kegiatan advokasi yang diajukan dalam proposal.” Kata Hani.
Dalam proposalnya, Hani mengangkat topik pendidikan kesehatan seksual dan reproduksi yang komprehensif untuk anak jalanan di Semarang. Inisiatifnya muncul karena ia melihat sebagian besar program mengenai pendidikan kesehatan reproduksi selama ini terfokus di sekolah-sekolah dan lembaga formal lainnya. “Namun anak jalanan yang mempunyai resiko lebih tinggi dalam menghadapi masalah terkait kesehatan reproduksi justru terabaikan.” Kata perempuan kelahiran 17 Maret 1988 ini.
“Tujuan saya ingin meningkatkan kesadaran mereka terhadap ranah ini melalui edukasi dan sosialisasi.” Ujarnya. Ia mengungkapkan telah menyusun program mulai dari penelitian perilaku, analisis, hingga pemenuhan kebutuhan anak jalanan terkait dengan kesehatan reproduksi. “Rencananya, kegiatan ini akan dilaksanakan selama 6 bulan mulai 1 juli hingga 31 Desember 2016, dan akan menggandeng Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Semarang sebagai partner pelaksana.” Lanjutnya.
Sebelumnya, pada pertengahan 2015 lalu Hani terpilih menjadi salah satu dari 200 pemuda asal 94 negara yang tersebar di seluruh dunia pada program Women Deliver’s Young Leaders. “Program ini memberikan kesempatan bagi para generasi muda untuk meningkatkan dan memperkuat kapasitas dan keterampilan mengenai kesehatan reproduksi dan advokasi.” Ujarnya.
Ia juga berkesempatan mengikuti Women Deliver Conference, sebuah konferensi bergengsi tingkat dunia yang diselenggarakan di Kopenhagen, Denmark 16-19 Mei lalu. Menurutnya, Women Deliver adalah sebuah organisasi advokasi global yang menyatukan suara-suara dari seluruh dunia untuk menyerukan tindakan dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan anak perempuan dan perempuan, dengan fokus pada kesehatan ibu serta kesehatan seksual dan reproduksi.
Hani berharap program ini dapat membawa dampak positif bagi institusi. “Semoga dengan adanya program ini dapat meningkatkan kerjasama antara prodi Kebidanan Unissula dengan institusi baik dari dalam maupun luar negeri.” Pungkas wanita lulusan Royal Tropical Institute Amsterdam ini.