Menu 

Fikom Unissula Helat Workshop Video Online

Tuesday, May 17th, 2016 | Dilihat : 363 kali
Video Online 1

Gambar: Dennis Adishwara

Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Unissula mengadakan workshop video online (16/5) bertempat di kampus Kaligawe. Workshop ini menghadirkan Dennis Adishwara (CEO Layaria) Gita Pilar Paramaaji dan Gatot Hendraputra (Firework Creative) dan Windia Nata (Nata_Baka Channel).

Pada paparannya, Dennis menerangkan ketatnya persaingan kreatifitas di media online. “Menurut penelitian, di tahun 2015, 55% traffic di smartphone dipenuhi oleh video online dan pasti akan terus meningkat tajam dari tahun ke tahun. Setiap menit setidaknya 400 jam video terupload. Siapapun bisa mengapload, tidak perlu tergantung pada apa yang tengah ngetrend di ibukota. Kita bisa menciptakan trend sendiri, misalnya dengan mengangkat kearifan lokal.” Ungkapnya.

Ia menuturkan beberapa format dan genre populer di video online yang bisa diangkat seperti vlog, edukasi, sketsa komedi, hiburan, web series, animasi, family, music, beauty and fashion, dan lifestyle. “Tren setahun ke depannya bisa saja gabungan dari beberapa genre sekaligus.” Kata Dennis.

“Kuncinya adalah eksplorasi mencari bentuk yang baru, eksperimen pada genre dan format. Idenya harus kreatif, unik, dan berbeda.” Selain itu, menurut Dennis, perhatikan juga target usia audiens, karena tiap genre memiliki penilaian yang berbeda-beda berdasarkan relevansi terhadap konten.

Industri Kreatif

Gatot Hendraputra, pemilik channel “Banyak Cingcong” mengatakan Indonesia bisa maju dengan industri kreatif. “Lewat industry kreatif seperti youtube, kita bisa melakukan hal-hal keren tanpa perlu modal banyak.” Menjadi youtuber tentu harus konsisten jika ingin mendapatkan banyak reviewer dan subscriber, seperti punya jam rutin upload. “Banyak keuntungan yang didapat dari youtube selain ajang kreasi juga keuntungan finansial,” katanya.

Windia Nata yang memiliki chanel bernama Nata BAKA, mengungkapkan hobi youtuber merupakan hobi yang mahal, maka harus pintar-pintar mengefisiensikan waktu. “Meskipun low budget, tapi bisa menghasilkan sesuatu yang luar biasa,” kata Nata. Menurutnya, proses pembuatan video bisa menggunakan alat seadanya, yang penting editingnya bagus dan menarik.

 

Related News