Peluang kuliah di luar negeri saat ini semakin mudah demikian ungkap Direktur Alfalink Imam P Santoso MCom dalam international edu fair di kampus Unissula (16/11). “Tingkat kesulitan untuk dapat kuliah di luar negeri dahulu dan saat ini hampir sama yang membedakannya adalah saat ini semakin terbantu dengan kecanggihan teknologi, semakin banyaknya peluang beasiswa, dan semakin banyaknya alumni serta lembaga pendidikan yang memberi akses informasi” ungkapnya.
Meski peluang kuliah di luar negeri begitu terbuka namun untuk area Semarang masih tergolong sedikit yang memanfaatkan peluang kuliah di luar negeri “Indonesia punya sumber daya manusia yang luar biasa namun belum semuanya bisa dimaksimalkan dari segi sentuhan pendidikannya. Untuk area Semarang yang kualiah di luar negeri pertahun sekitar 30 orang ini masih sangat sedikit jika dibandingkan dengan Jakarta yang mencapai angka 800 orang. Ada banyak fasilitas kemudahan yang bisa dimanfaatkan misalnya dari segi pendanaan dari pemerintah seperti LPDP Dikti sehingga sangat disayangkan jika tidak dimaksimalkan” pungkas Imam.
Adapun tempat kuliah di luar negeri yang saat ini menjadi destinasi favorit orang Indonesia adalah Australia, Amerika, Singapura, dan UK. Sementara itu ketua panitia Made Dwi Adnjani MIKom menjelaskan bahwa Unissula melalui UPT hubungan dalam dan luar negeri Unissula berusaha memberikan informasi yang sebanyak banyaknya termasuk melalui edu fair tersebut untuk meningkatkan pengetahuan dan mendorong minat para mahasiswa dan dosen untuk melanjutkan studi ke luar negeri. International edu fair di Unissula diikuti 12 representatif universitas dari Australia, Amerika, dan UK.