Menu 

Urgensi IT-Security di Era Cyber

Tuesday, January 17th, 2012 | Dilihat : 416 kali

Saat ini (16/1) di Aula Al-Haitam, Gedung FTI UNISSULA Lt. 3 sedang berlangsung sesi kedua seminar IT-Security “Bagaimana Membangun Academic  Computer Security Incident Response Team”. Acara yang digawangi oleh Biro Sistem Informasi (BSI) ini menghadirkan narasumber seorang Analis Senior Keamanan Jaringan dan Pemantau Internet Traffic ID-SIRTI yaitu IGN. Mantra, M. Kom, CEH, CHFI, NSA, EDRP, CCAI, CPM, GPEN yang juga menjabat sebagai Chairman of ACAD-CSRIT/CERT.

Sebelumnya sesi pertama seminar IT Security tersebut berlangsung di di Ruang Sidang Lt. 2 Gedung M. Sulchan (Biro Rektor) dan dihadiri oleh para Dekan, admin yang nantinya akan in charge untuk IT Security tiap fakultas serta para petinggi UNISSULA.  Pada pembukaan Seminar Prof Dr Laode M. Kamaluddin, M Sc, M Eng (Rektor UNISSULA) sempat menjelaskan tentang pentingnya IT security seiring berkembang pesatnya dunia IT.

“Bukan hal yang baru lagi jika banyak orang memburu berbagai macam data. Dengan kata lain informasi atau data sangat vital keberadaanya. Bahkan terkadang oknum tertentu tidak lagi mencuri, namun hanya sekedar memindahkan data yang ada. Jadi database protection sangat diperlukan untuk menjaga kerahasiaan data tersebut. Data yang tingkat securitynya lemah tentu saja akan menjadi sasaran empuk dalam cyber crime.” Papar Laode.

Pada kesempatan tersebut Laode juga menambahkan mengenai  Artificial Intelligent Logic yaitu adanya kesamaan pandangan untuk memprotect database sehingga ada hegemoni baik secara vertikal maupun horizontal atau adanya persamaan visi. Jadi IT security bukanlah tanggung jawab perseorangan akan tetapi tanggung jawab bersama. Jika itu di UNISSULA maka menjadi tanggung jawab semua civitas akademika.

Dalam presentasinya, IGN. Mantra menjelaskan bahwa internet user di Benua Asia menduduki peringkat tertinggi yaitu sebanyak 44%. Namun sayangnya hal ini tidak berlaku di Indonesia karena dari total penduduk yang mencapai 230 juta jiwa hanya sekitar 16.1% yang aktif menggunakan internet. Jumlah ini kalah dengan negara Tetangga yaitu Malaysia  yang presentasinya mencapai tiga kali lipat.

“Bahkan di negara maju seperti Korea Selatan, hampir seluruh sektor kehidupan mereka sudah terintegrasi dengan dunia digital. Jadi kalau kita mau bepergian di sana misal naik subway atau bus sekalipun, kita tinggal gunakan saja T- Money yang chipnya bs dtaruh di HP atau d dompet. Sangat praktis dan mudah.”

Mantra juga menjelaskan bahwa China sekarang ini sudah melakukan apa yang dinamakan Cyber Army untuk menghadapi Cyber War antar negara. Perang tidak lagi dipandang dengan wujud fisik belaka, namun sudah menyentuh dunia maya.  Kemudian yang sedang marak di Indonesia yaitu non Delivery Merchandise dan Credit Card Fraud ternyata masuk Top 10 Most Complaint Cyber Crime. Hal ini tentu saja harus menjadi warning bagi kita semua untuk lebih melek terhadap IT Security.

“Network attack, Server attack, Ddos attack, Malware merupakan berbagai bentuk serangan yang dilakukan di dunia maya yang jumlahnya semakin meningkat dari tahun ke tahun, terutama di website milik pemerintah. Selain itu cyber bullying juga patut diwaspadai terutama bagi anak-anak karena itu akan mengakibatkan gangguan psikososial dan bahkan sudah memakan korban jiwa di berbagai Negara” ungkap IGN. Mantra sekaligus mengakhiri sesi pertama Seminar IT- Security

Related News