Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Fakultas Keperawatan Unissula mengadakan seminar nasional revolusi peranan strategis perawat dalam menentukan kebijakan kesehatan nasional yang diikuti oleh 50 Universitas (14/1) di Unissula. Hal itu merupakan sebuah upaya strategis perjuangan untuk mengesahkan RUU Keperawatan. Pasalnya RUU keperawatan belum juga disahkan sejak tahun 2007 lalu.
Seminar tersebut menghadirkan Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Korwil Jateng (Edi Wuryanto) wakil Dekan I Fakultas Hukum Unissula (Jawade Hafidz SH MH) dan Prayeti dari Kementrian Kesehatan Nasional
Pada kesempatan tersebut Prof Laode M Kamaludin (Rektor Unissula) mengatakan dalam sambutanya sebagai Rektor Unissala kami merasa tersanjung bisa menjadi tuan rumah dalam kegiatan Lokakarya Nasional dan Seminar Nasional. ”sebagai Ketua Forum Rektor Indonesia saya siap membantu untuk ikut mengawal isu perjuangan untuk mengesahkan RUU keperawatan bersama rekan-rekan Rektor sampai tercapai”. Ujarnya
Masih ungkap Laode pertemuan tersebut diharapkan lahir pemikiran-pemikiran yang kritis, sehingga menghasilkan paling tidak dua sampai tiga formula RUU kemudian dihadapkan ke DPR RI khususnya komisi sembilan.
Sementara itu Prayeti mengtakan untuk memperoleh regulasi yang lebih tinggi pada dasarnya bisa dilakukan oleh profesi Perawat. Seperti mengadakan kegiatan nasional yang secara langsung bisa dirasakan oleh masyarakat. Sehingga untuk mendapat pengesahan RUU tersebut akan lebih mudah. Namun selama ini belum begitu nampak kegiatan semacamnya dilakukan oleh para organisasi keperawatan yang ada di Indonesia.
Ia juga menambahkan ”Dari total negara di seluruh ASEAN yang belum memiliki UU Keperawatan Cuma tiga Negara, Indonesia satu diantaranya”.
Acara yang dihelat itu merupakan puncak dari acara Lokakarya Nasional selama tiga hari sejak Rabu (11/1) yang berlangsung di Masjid Agung Jawa Tengah.