LPPM UNISSULA mengadakan Workshop Strategi Penyusunan Proposal Hibah Pengabdian Masyarakat DIKTI (8/4). Acara yang berlangsung di di Ruang Sidang Biro Rektor Lantai 2 diikuti oleh sekitar 60 dosen dari berbagai Fakultas di lingkungan UNISSULA. Nara sumber utama pada kegiatan tersebut adalah Dra Suparni Setyowati Rahayu MSi, yang merupakan reviewer DIKTI dalam bidang Pengabdian Masyarakat. Ia juga merupakan ketua Forum Layanan Iptek bagi Masyarakat (FLipMAS) “DianMAS” Jawa Tengah.
Pada workshop tersebut, diuraikan makna penting dari pengabdian masyrakat dan juga kesempatan untuk mengajukan berbagai proposal Pengabdian Masyarakat yang akan didanai oleh DIKTI. Dalam Undang-Undang RI No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi dijelaskan bahwa Pengabdian kepada Masyarakat dalah kegiatan Sivitas Akademika yang memanfaatkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk Memajukan Kesejahteraan Masyarakat dan Mencerdaskan Kehidupan Bangsa. Selama ini, pengabdian kepada masyarakat dianggap sebagai kegiatan yang ketiga setelah Pendidikan dan Penelitian, padahal Pengabdian Masyarakat memiliki peran sentral sebagai penghubung antara Universitas dengan masyarakat di Indonesia. Hal ini juga ditegaskan dalam Permendikbud No. 49 tahun 2014.
Pada tahun ini, ada 3 proposal Pengabdian Masyarakat dari UNISSULA yang didanai oleh DIKTI. Diharapkan dengan adanya workshop ini, proposal Pengabdian Masyarakat dari para dosen akan meningkat pada tahun depan. Bahkan Suparni memberikan tantangan kepada LPPM UNISSULA dan para dosen agar bisa mengirimkan 100 proposal Pengabdian Masyarakat. Setidaknya ada 7 skema hibah Pengadian Masyarakat yang didanai oleh DIKTI, yaitu : Ipteks Bagi Masyarakat (IbM), Ipteks Bagi Kewirausahaan (IbK), Program Ipteks Bagi Produk Ekspor (IbPE), Program Ipteks Bagi Inovasi dan Kreativitas Kampus (Ib-IKK), Program Ipteks Bagi Wilayah (IbW), Ipteks bagi Wilayah antara PT-CSR atau PT- PEMDA-CSR (IbWPT) dan Program Hi-Link. Pada 2015, Skema yang paling banyak didanai adalah IbM dengan jumlah proposal yang didanai sebanyak 2430.
Para Dosen pun antusias mengikuti paparan yang diberikan oleh Ibu Suparni Setyowati Rahayu. Terutama terkait Program Ipteks Bagi Inovasi dan Kreativitas Kampus (Ib-IKK), karena di beberapa kampus unggulan program tersebut berhasil dilaksanakan dan bisa memberikan banyak sumbangsih kepada dosen dan program studi. Ruseno Arjanggi MA Psi, mengaku tertarik dan akan mencoba menyusun proposal untuk prodi Psikologi. Tak kalah tertariknya untuk melaksanakan Ib-IKK adalah Bustanul Arifin ST MT selaku Wakil Dekan I FTI dan Prabowo Setyawan