Dosen Fakultas Agama Islam Unissula Hidayatus Sholihah MPd Med dan Dr Muchtar Arifin holeh MLib menjadi pembicara dalam “ International Conference on Education in Muslim Society” (ICEMS) yang berlangsung pada tanggal 29-31 Oktober 2014 di kampus Pasca Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Hidayatus mempresentasikan papernya dengan tema “Exploring the effect of teacher leaders on teachers’ competences and students’ learning outcomes”. Banyaknya guru yang gagal sertifikasi/ uji kompetensi serta siswa yang berprestasi rendah menjadi alasan mengapa upaya meningkatkan kompetensi guru serta prestasi belajar siswa tersebut perlu untuk dikaji. Mendorong para guru untuk mau melangkah menjadi sosok-sosok teacher leaders berdasarkan berbagai kajian literatur, efektif untuk mengatasi permasalahan tersebut diatas. Teacher leader / guru pemimpin ialah guru yang tidak hanya memiliki spesialisasi pengetahuan namun juga memiliki kompeten yang tinggi, , skillful dan mampu memimpin tidak hanya didalam kelas namun juga diluar kelas. Mereka aktif dalam berbagai dialog dan diskusi professional learning dengan sesama guru lainnya dan tidak enggan untuk memberikan constructive feedback terhadap proses belajar mengajar disekolah. Mereka mampu bekerja sama dalam tim untuk meningkatkan kualitas pembelajaran serta gemar untuk saling sharing ilmu, wawasan, skills dan pengalaman dengan sesama guru.
Jika para guru senantiasa mau berbenah diri dan berproses untuk menjadi sosok teacher leader/ guru pemimpin, maka budaya learning organization dan collaborative team akan terbentuk. Budaya ini akan berefek pada peningkatan kompetensi guru yang kemudian akan bisa berpengaruh pada peningkatan prestasi belajar siswa.
Sementara Muhtar Arifin mempresentasikan tentang bagaimana Problem Based Learning (PBL) di terapkan di Fakultas Kedokteran Unissula Semarang. PBL ialah pembelajaran yang didasarkan pada pemahaman untuk memecahkan masalah. Proses ini terbukti dapat mengembangkan pengetahuan dan skills mahasiswa dan menjadikan mahasiswa antusias dan semangat untuk belajar dari pengalaman-pengalaman hidupnya. PBL diterapkan di Fakultas kedokteran Unissula sejak tahun akademik 2005/2006 karena PBL mendorong para mahasiswa untuk menjadi pembelajar sejati yang otonom. Adapun beberapa aktivitas dalam PBL ialah small group discussion (SGD), practice in laboratory, lecturing from experts, and autonomous learning (self-directed learning). PBL di Unissula juga didukung oleh beberapa fasilitas pembelajaran seperti perpustakaan, laboratorium, ruang diskusi, hot spot area, dan teaching hospital.
Harapannya, hasil study tentang teacher leaders tersebut diatas dapat tersosialisasikan dengan baik kepada para guru serta dapat diterapkan oleh para guru disekolah-sekolah di Indonesia. Dengan demikian, akan makin banyak guru yang kompeten sehingga berprestasi belajar siswapun akan meningkat. Sedangkan dari hasil study Muchtar tentang PBL, harapannya PBL bisa terus diterapkan di Unissula karena terbukti dapat meningkatkan kegemaran siswa dalm belajar secara mandiri dan juga bisa menginspirasi fakultas lain baik didalam maupun diluar Unissula untuk dapat mengimplementasikannnya