Magister ilmu hukum Unissula mengadakan seminar Nasional dengan tema “Pro Kontra Pilpres 2014 menuju Indonesia Damai”. acara terselenggara di Aula lantai 3 Fakultas hukum Unissula, Sabtu (6/9) dengan audience tak kurang dari 200 orang. Peserta seminar tak hanya datang dari program magister FH, akan tetapi mahasiswa S1 dan Program doktor juga turut hadir, bahkan peserta banyak berdatangan dari luar kota, seperti jepara, dan sekitarnya.
Dr Jawade Hafidz SH MH, Dekan FH Unissula dalam sambutannya menyatakan bahwa tema yang diangkat sesuai dengan realita yang terjadi di Indonesia. Pemilihan Presiden yang terselenggara 2 bulan lalu ternyata banyak sekali menimbulkan problematika. Maka dari itu tema yang diangkat dianggap masih relevan untuk dibicarakan. “dalam sebuah pertandingan, pasti hanya ada 1 pemenang, meski semua tim yang berada di balik kedua capres menginginkan calonnya yang menang. KPU selaku pengyelenggara pemilu belum bisa meyakinkan rakyat, terlebih pasangan yang kalah hingga menempuh jalur hukum. Yang bisa menyelesaikan masalah hanya walisongo, yaitu MK yang hakimnya berjumlah sembilan. Untuk itu dalam seminar ini semua akan dibahas tuntas mengenai problematika yang ada dalam pilpres dan penyelesaiaannya”.
Rektor Unissula, H Anis Malik Thoha Lc MA PhD juga hadir untuk memberikan sambutan dan membuka acara secara Resmi. “semua hiruk pikuk yang ada dalam pilpres kemarin, tak lain dan tak bukan adalah disebabkan oleh moralitas dan etika yang rusak. Hal tersebut tampak juga dari angka korupsi yang tinggi di Indonesia. Untuk itu tugas kita saat ini adalah bersama-sama mengisi kemerdekaan Indonesia dengan membangun moral dan etika yang terpuji”.
Ada empat pembicara yang menyampaikan materi dalam seminar tersebut yaitu Prof Dr R. Siti Zuhro, MA (LIPI : Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia), Dr H. Ahmad Fadzil Sumadi SH MHum (Hakim Mahkamah Konstitusi), Dr Muslikhuddin SH MH (Kejaksaan Agung), dan Dr Jawade Hafidz, SH MH (Dekan FH Unissula). Keempatnya saling melengkapi materi yang diusung, mengingat keempatnya menyampaikan dari sudut pandang yang berbeda.
