Menu 

Asia Media Summit JEDDAH

Tuesday, May 6th, 2014 | Dilihat : 592 kali

amsjeddah

Tahun 2014 ini AIBD (Asia Pacific Institute for Broadcasting Development) kembali menyelenggarakan event tahunan Asia Media Sumit(AMS) di kota  Jeddah, Saudi Arabia pada tanggal 6-8 Mei 2014. Selama 10 tahun ini AMS telah menjadi international broadcasting event paling bergengsi  di dunia, dengan menghadirkan pembicara dan peserta dari lebih 50 negara se Asia Pasifik yang terdiri dari para akademisi, researcher, broadcasters dan  para pimpinan industri media. Topik yang dibahas dalam setiap event merupakan permasalahan komunikasi dan media yang sedang menjadi trand di dunia.

Tema AMS 2014 adalah“Media and Diversity: Enriching the Broadcasting Exerience”. Menurut Dr. Riyadh Najm, General Commission for Audiovisual Media Arab Saudi mengatakan bahwa tema ini dianggap sesuai dengan kebutuhan perkembangan industri media broadcasting yang semakin besar sehingga diharapkan para broadcasters dapat mengekspresikan berbagai perbedaan budaya secara kreatif di dalam pembuatan konten.

Pelaksanaan  AMS diawali dengan presummit berupa penyelenggaraan beberapa workshop dan simposium, seperti Master Class Workshop: Social media and TV Programmes, AIBD Workshop on Media and Elections, Symposium on Public Services Broadcasting, dan workshop on Media Ethics in the Age of Social Media. Presummit ini berlangsung pada tanggal 4-5 Mei ini.

Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA) merupakan universitas pertama yang menjadi  member AIBD, dan satu-satunya universitas di Indonesia yang aktif dalam kegiatan ini, ikut mengirimkan delegasinya. Terlebih saat ini Unissula juga menjadi Ketua Konsorsium Penelitian TV Digital dan Industri Kreatif Indonesia. Maka pada 3 Mei 2014 Dekan Fikom Unissula, Trimanah, M. Si dan Kepala Cyber Cervices Unissula , Mustafa, MT bertolak menuju Jeddah untuk mengikuti presummit Master Class: Social Media and TV Program dan Workshop on Media Ethics in the Age of Social Media, dan menghadiri asia media summit pada 6-8 Mei.

Presummit Master Class: Social Media and TV Program diselenggarakan atas kerjasama AIBD-Eurovision Academy-CCTV menghadirkan Justin Kings, seorang konsultan dari Euvision Academy sebagai pembicara. Workshop ini diharapkan bisa memberikan informasi dan perkembangan terbaru dalam pemanfaatan sosial media di bidang penyiaran, untuk memberikan tips tentang bagaimana dapat efektif berinteraksi dengan audiens melalui sosial media, untuk membuat strategi sosial media, dan untuk menginspirasi peserta dalam memanfataan sosial media.

Dalam workshop ini banyak sekali petukaran informasi berdasarkan pengalaman masing-masing peserta dari beberapa negara dalam memanfaatkan sosial media untuk keperluan riset, membantu menumbuhkan awareness, membangun relationship , menumbuhkan partisipasi audiens dan memperoleh feedback yang baik. Seperti Tang, seorang peserta dari CCTV China membagi pengalamannya, bahwa dalam memanfaatkan sosial media maka harus mengetahui dulu bagaimana karakter audiens yang hendak dijadikan sasaran. Tak lupa dia juga menunjukkan bagaimana dia dan timnya memanfaatkan sosial media untuk memperoleh penonton yang banyak dan memberikan feedback yang baik dalam sebuah program acara coocing China.

Presummit workshop on Media Ethics in the Age of Social Media fokus membahas tentang bagaimana pentingnya broadcasters dan para profesional media memperhatikan masalah norma dan etika sehingga dapat membantu meningkatkan responsibilitas, profesionalitas dan akuntabilitas. Selain itu juga dapat mengetahui bagaimana caranya meminimalisir resiko yang merugikan berkaitan dengan isi pemberitaan di era sosial media.

Kedua topik ini sangat relefan dengan perkembangan budaya berkomunikasi di Indonesia khususnya, dan di dunia pada umumnya. Materi  diperoleh berdasarkan diskusi dan pengalaman dari berbagai professional media dari berbagai negara untuk memperkaya wawasan tentang pemanfaatan sosial media. Meskipun ada begitu banyak sisi negatif dari sosial media, tetapi itu juga menjadi tantangan bagi profesional broadcasters dan para akademisi untuk bisa memberikan sentuhan positif dalam sosial media dengan cara-cara yang kreatif dan dapat dipertanggungjawabkan.

Related News