Fakultas ekonomi Unissula mengadakan seminar tentang chartered accountant dan megusung tema sinergitas peran akuntan pendidik dan organisasi profesi (IAI) (27/3). Seminar untuk peningkatan kualitas akuntan dalam rangka menghadapi pasar bebas Asia Tenggara tersebut menghadirkan dua pembicara Tarmizi Achmad MBA PhD dan Deny Poerdiyanto MSi.
Deny Poerhadiyanto yang juga diretur komunikasi IAI tersebut menerangkan tujuan dari IAI adalah membimbing perkembangan akuntansi serta mempertinggi mutu pendidikan akuntan serta mempertinggi mutu pekerjaan akuntan di Indonesia.
Pada era global semacam ini dunia akuntan seperti di obok-obok pasalnya untuk memperoleh gelar akuntan (Ak) dewasa ini sangatlah terbuka untuk umum tidak seperti dulu yang mensyaratkan bahwa gelar akuntan hanya boleh diikuti untuk sarjana dengan jurusan akuntansi, untuk saat ini terbuka untuk semua sarjana, baik itu hukum, dokter, teknik dan berbagai jenis sarjanapun bisa ikut pendidikan profesi akuntan. Hal ini lah yang menghawatirkan untuk para akuntan yang benar-benar berasal dari lingkup kerja dan profesi mereka yang dari basic nya dari sarjana akuntansi. Oleh karenanya IAI harus bersikap tegas.
Masih menurut Poerhadiyanto IAI merupakan organisasi profesi terdepan dalam pengembangan dan pengetahuan praktik akuntansi manajemen bisnis dan public yang berorientasi pada etika dan tanggung jawab social, serta lingkungan hidup dalam perspektif nasional dan internatiaonal. Untuk bekerja sebagai akuntan di Negara lain adalah harus pendidikan akuntansi dan lulus pendidikan profesi akuntan serta ikut aktif sebagai akuntan profesional. Menurut Tarmizi Achmad untuk menjadi akuntan yang professional yaitu dengan mengembangkan skill komunikasi, skill kerja tim, dan juga skill komputerisasi.
Sementara itu Dekan Fakultas Ekonomi Dr Indri Kartika dalam sambutannya menyampaikan seminar diharapkan dapat memberi pencerahan di masa depan dan juga untuk mempersiapkan akuntan muda Indonesia untuk menghadapi tahun 2015 yang mulai akan di berlakukan Asia economic community dan juga AFTA (asean free trade areas) yang akan mempengaruhi semua profesi di Indonesia.
Gambar : moderator (kiri) memandu Tarmizi Achmad MBA PhD dan Deny Poerdiyanto MSi.