Menu 

GRES Makin Membumi Makin Diminati

Friday, February 21st, 2014 | Dilihat : 545 kali

21214

Fakultas Agama Islam Unissula mengadakan diskusi panel dan gerakan ekonomi  syariah dengan tema “penguatan paradigma pembangunan ekonomi nasional berbasis syariah” bertempat di perpustakaan pusat Unissula (20/2). Pembicara yang hadir antara lain Prof Dr Nursyam  (Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI), Prof Dr Ahmad Rofiq MA (IAIN Walisongo) dan Dr Misnen (UIN Sunan Kalijaga).

Rektor Unissula Anis Malik Thoha MA PhD dalam sambutannya mengungkapan  “Sering kali manusia terjebak dalam dimensi atau pandangan jangka pendek dalam praktik kehidupan sehingga  acap kali mengabaikan tuntunan yang telah di gariskan Allah termasuk dalam bermuamalah di bidang ekonomi. Padahal Allah telah menjanjikan kehidupan yang baik dengan berpegang teguh pada ajarannya. Pandangan ekonomi liberal  memang banyak pengikutnya namun sebenarnya ada banyak  opsi pembangunan ekonomi yang lebih baik termasuk pembangunan perekonomian nasional berbasis syariah”. Ungkapnya.

Di Indonesia dekade ini merupakan periode emas bagi enonomi syariah karena sejak tahun 1992 hingga sekarang telah tumbuh lebih dari 50 lembaga ekonomi berbasis syariah antara lain perbankan, asusransi, pasar modal, pegadaian, perhotelan, dll hingga pada 17 Nopember 2013 Menurut Prof Nursyam perkembangan ekonomi syariah dalam beberapa waktu terakhir sangat luar biasa, baik perkembangan ilmu ekonomi syariah di dalam lembaga-lembaga pendidikan seperti universitas ataupun perkembangan penerapan sistem ekonomi syariah itu sendiri untuk perbankan. Semakin banyaknya minat para pelajar khususnya mahasiwa baru untuk memilih prodi ekonomi syariah juga mempunyai potensi menjadi besar seperti prodi ekonomi konvensional, bahkan intregrasi ilmu ekonomi syariah dan konvensional semakin banyak diperbincangkan oleh para ekonom, tantangan sesungguhnya tentang perkembangan ilmu syariah adalah pada sumber daya manusia (SDM) khususnya para  pengajar pada prodi tersebut. Oleh karena itu Fakultas Ekonomi Unissula diharapkan mampu menyiapkan calon pengajar yang kompeten dengan ilmu ekonomi syariah.

Sementara Prof Dr Ahmad Rofiq menyampaikan bagaimana cara menyiapkan prodi  ekonomi syariah. Menurutnya masalah utama dalam pembentukan atau pendirian prodi ekonomi syariah tentu saja adalah pada sulitnya mencari para pengajar yang kompeten dalam bidang ekonomi syariah, karena kebanyakan dari para pengajar sekarang ini adalah pengajar dari prodi ekonomi konvensional. Pemerintah Indonesia melalui kementrian agama juga turut serta memberikan dukungan diantaranya melalui bantuan beasiswa program doktor bagi para pengajar yang ingin mendalami ilmu ekonomi syariah dan akan disekolahkan ke luar negri.

Pembicara lain Dr  Misnen Ardiansyah mengulas tren syariah yang semakin masif. Ekonomi syariah dewasa ini sudah perkembang sangat pesat bahkan sudah terbukti mampu tahan terhadap resesi perekonomian global. Di Indonesia penerapan sistem ekonomi syariah sudah mulai berkembang lumayan pesat dan sebagian perbankan konvensional sudah mulai menjajaki memakai sistem ekonomi tersebut. Tantangan sesungguhnya dari fenomena ini adalah bagaimana cara mensosialisasikan sistem ekonomi syariah agar mau menerima dan bahkan berpindah dari sistem ekonomi konvesnional. Langkah utama yang paling tepat untuk mengenalkan sistem ekonomi syariah adalah dengan melalui media massa seperti televisi, media cetak bahkan media sosial, dikarenakan masyarakat lebih mudah mendapatkan aksesnya. Langkah kedua adalah melalui lembaga pendidikan seperti universitas yang merupakan perkembangan sumber ilmu pengetahuan.Presiden Susilo Bambang Yudoyono mencanangkan gerakan ekonomi syariah (GRES). Hal itu membuktikan ekonomi syariah makin membumi dan diminati.

Gambar : Prof Dr Nursyam, Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI (kanan), Prof Dr Ahmad Rofiq MA (IAIN Walisongo), dan Dr Imam Munadjat

 

Related News