Mahasiswa Program Doktor Teknik Sipil (PDTS) Unissula, Saiful ST MT berhasil meraihgelar doktor. Hal itu terkonformasi dalam ujian sidang terbuka doktor yang dilaksanakanRabu, (28/8/2024). Ia berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul model keberlanjutan pengelolaan angkutan kota dengan konsep kerjasama antar daerah.
Menurutnya pengelolaan angkutan kota merupakan aspek penting dalam sistem transportasiperkotaan. Untuk mencapai keberlanjutan dalam pengelolaannya, berbagai faktor harusdiperhatikan, mulai dari lingkungan, ekonomi, hingga sosial.
Secara keseluruhan keberlanjutan pengelolaan angkutan kota memerlukan pendekatanholistik yang mencakup aspek lingkungan, ekonomi, sosial, teknologi, dan partisipasimasyarakat. Dengan pendekatan ini, angkutan kota dapat menjadi pilihan transportasi yang lebih ramah lingkungan, efisien, inklusif, dan dapat diandalkan bagi masyarakat perkotaan.
Permasalahan yang ada dalam pengelolaan angkutan kota belum mengevaluasi kondisi saranadan prasarana angkutan kota di kota maupun beberapa daerah termasuk di kabupaten Bogor. Selain itu dalam pengambilan keputusan sarana dan prasarana belum mempertimbangkankeberlanjutan angkutan kota, serta bagaimana mengetahui model perbandingan berpasangantentang pengelolaan angkutan kota.
Tujuan penelitiannya adalah menjawab permasalahan angkutan kota baik diperkotaanmaupun kabupaten Bogor. Menggunakan metode pertama analisis SWOT mengevaluasi faktor SWOT secara sistematis dan terukur. Sumber data dari pakar sebanyak 5 orang terdiri dari 2 orang akademisi, 1 orang dari Organda kota Bogor dan 1 orang dari Dinas Perhubungan kabupaten Bogor, 1 orang dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI).
Selanjutnya menggunakan SPSS versi 26 dengan jumlah responden pengguna angkot 160 orang. Metode kedua untuk menentukan model penyusunan keberlanjutan pada masing-masing wilayah studi di sembilan titik penelitian. Metode dengan konsep pendekatan Non-Parametric Multidimensional Scalling.
Metode ketiga menghitung perbandingan berpasangan menggunakan model AHP. Berdasarkan pola 6 dimensi yaitu dimensi teknologi, dimensi tingkat pelayanan, dimensi ekonomi, dimensi lingkungan, dimensi sosial dan dimensi kelembagaan.
Hasil Analisis data adalah alat yang berguna untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Faktor internal kekuatan 7 tentang pelayanan angkutan kota nilai (S) = 4,266, faktor internal kelemahan 7 kurang terjaminannya pelayanan angkutan kota nilai (W) = 2,714, faktor eksternal 5 peluang tentang pembangunan perekonomian di kota Bogor nilai (O) = 3,279, faktor eksternal ancaman 7 pelanggaran operator angkutan kota nilai (T) = 2,965.
Dengan menggunakan 160 responden pengguna angkutan kota paling dominan pelajar 47%, Mahasiswa 17%, Pedagang 13%, Guru 11% IRT dan Buruh masing-masing 4% dan pensiunan PNS 2% serta belum bekerja 1%, pensiunan BUMN 1%.
Selanjutnya didapatkan persamaan linier berganda Y = 8,295 + 0,199X1 + 0,417X2, jika persepsi responden angkutan kota dan kepercayaan responden angkutan kota masing-masing 0 maka tingkat pelayanan akan menjadi maksimal=1. Artinya bahwa angkutan kota di perbatasan masih diminati dan masih tinggi.
Strategi meningkatkan pengelolaan angkutan kota menggunakan Multi Dimension Scallingskoring paling tinggi pada dimensi teknologi sebesar 75% pertigaan Salabenda. Artinya teknologi sebagai pengungkit utama.
Perhitungan hasil perbandingan berpasangan menerapkan model pengelolaan angkutan kota pada kriteria teknologi juga menempati urutan pertama sebesar 0,402, sehingga teknologi sebagai tolak ukur pengelolaan angkutan kota saat ini.
Para penguji dalam ujian terbuka doktor antara lain Dr Abdul Rochim ST MT, Prof IrPratikso MST PhD, Dr Ir Sri Wiwoho Mudjanarko ST MT IPM, Prof Dr Slamet Imam Wahyudi DEA, Prof Dr Ir Antonius MT, Ir Rachmat Mudiyono MT PhD, Prof Dr IrBambang Haryadi MSc.