Unissula mengadakan Konstelasi Ilmiah Mahasiswa Unissula (KIMU) ke VII yang dilaksanakan (19/1) secara daring dengan menghadirkan keynotes speaker staf ahli Menteri Agama bidang Hukum dan HAM, Prof Dr Abu Rokhmad MAg.
Abu Rokhmad mengajak pada para mahasiswa untuk memiliki logika yang benar dalam bersosial media. “Kita punya dua dunia yaitu dunia nyata dan dunia maya. HAM dan demokrasi juga harus kompatibel dan bisa diaplikasikan di dunia nyata dan dunia maya. Apa apa yang tak boleh dilakukan didunia nyata juga tak boleh dilakukan di dunia maya”, ungkapnya.
Lebih jauh ia mencontohkan “Jika kita tidak boleh menghujat orang lain di dunia nyata kita juga tidak boleh menghujat dan membuli orang di dunia maya misalnya melalui sosial media hal ini merupakan logika yang mudah dan harus kita sadari supaya tidak mengganggu hak asasi orang lain”,, tambah guru besar kelahiran Jepara tersebut.
Ia juga mencermati berbagai pelanggaran HAM yang seringkali terjadi di dunia maya “Jangan membuat HAM dan demokrasi terbelah. Banyak sekali kita jumpai pembunuhan karakter yang dilakukan oleh para netizen dengan memfitnah, mencaci maki dan perbuatan tidak menyenangkan lainnya yang perbuatan tersebut bisa membunuh nama baik dan masa depan seseorang. Oleh karenanya HAM di media sosial harus dipahami dan ditegakkan dan UU ITE bisa menjadi salah satu pagar agar kita tidak kebablasen”, pungkasnya.
Seminar nasional yang dibuka secara resmi oleh Rektor Drs Bedjo Santoso MT PhD tersebut juga menghadirkan narasumber lainnya yaitu Dr Umar Ma’ruf SH SpN MHum dari Unissula, dan Dr Chandra Anugrah Putra MIKom dari Universitas Muhammadiyah Palangkaraya.