Menu 

Sayung Perlu Percepatan Penanganan Rob dan Banjir

Wednesday, August 11th, 2021 | Dilihat : 245 kali
Kepala Desa Sayung Munawir ( kiri) dan Prof Dr S Imam Wahyudi DEA

Kepala Desa Sayung Munawir ( kiri) dan Prof Dr S Imam Wahyudi DEA 

Permasalahan banjir rob di pesisir laut Jawa masih terus menjadi pembahasan, baik di tingkat pemerintah maupun akademisi. Prof Dr Ir S Imam Wahyudi DEA yang merupakan dosen Fakultas Fakultas Teknik Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang salah satu yang konsern dengan isu ini.

Ia mengatakan jika ingin banjir rob tidak terjadi maka solusi cepat yang mungkin dilakukan adalah mengintegrasi antara tanggul rob dan tanggul laut dengan tol. “Solusi cepat jika ingin air laut tidak masuk, maka tanggul rob perlu diintegrasikan dengan tol sehingga dapat membantu mengatasi rob, dengan dibantu pompa pengendai”, jelasnya pada acara urun rembug penanganan banjir rob di Sayung, (9/8/202.

Namun mengingat rencana pemerintah pusat terkait pembangunan tol dan tanggul laut masih tahun 2024, Kaprodi Magister Teknik Sipil Unissula Semarang tersebut mengusulkan perlu mengoperasionalkan pompa portable. “Sambil menunggu realisasi tol, mungkin Jl. Kabupaten bisa diurug dan dioperasikan pompa portable, yang setidaknya dapat mengatasi ketika rob terjadi. Meskipun belum bisa mengatasi ketika hujan turun”, usulnya.

Munawir sebagai kepala desa Sayung yang merupakan salah satu desa terdampak rob mengungkapkan terimakasihnya kepada Prof Imam dan wartawan yang sudah hadir. “Terimakasih Prof Imam dan wartawan atas kiprahnya. Diharapkan wartawan ini yang bisa menyampaikan kondisi masyarakat yang butuh percepatan penanganan ke pemerintah pusat,” ungkapnya.

Ia juga menyampaikan kondisi masyarakat saat ini tidak lagi membutuhkan pendapat tanpa realisasi. Sedangkan jika harus menunggu tahun 2024. “Jika harus menungu tahun 2024 bagaimana nasib masyarakat yang harus melewati tahun-tahun hingga 2024. Sedangkan hak hidup layak adalah hak masyarakat yang dijamin negara,” pungkasnya.

Perlu diketahui saat ini sudah terdapat 11 desa khususnya kecamatan Sayung, Demak yang terletak di pesisir pantura dan berbatasan langsung dengan Semarang, yang ikut terdampak banjir rob, bahkan sudah puluhan tahun terjadi.

Gambar :

Related News