Almarhum Kyai Haji Maimoen Zubair atau Mbah Moen mendapat penghargaan Budaya Akademik Islami (Budai) Award sebagai tokoh pengembangan pendidikan Islam dari Unissula. Penghargaan diberikan oleh Plh Rektor, Bedjo Santoso MT PhD, dan diterima oleh Gus Kamil, anak almarhum dalam Peringatan Tahun Baru Hijriyah Muharram 1441 H, bertemakan dengan cinta Nabi Muhammad SAW, melanjutkan ukhuwah demi tegaknya NKRI, Senin (23/9) di kampus Kaligawe dalam prosesi rapat senat terbuka.
Gus Kamil mengatakan, pihaknya berterimakasih atas penghargaan itu. Menurutnya, almarhum sang ayah juga sebagai pejuang di masa perjuangan. ”Dulu almarhum pernah menjadi tentara, yang mana akhirnya mengundurkan diri dan tak mau mendapat pensiun. Dan dalam perannya menegakkan, NKRI almarhum ikut berjuang dalam pemerintahan. Almarhum selalu menginginkan Indonesia yang nasionalis dan religius, itu cita-cita almarhum. Perjuangan Mbah Maimoen masih terus. Termasuk ingin Jateng jadi religius dan nasionalis,” jelasnya.
Sementara itu, Plh Rektor Unissula Bedjo Santoso MT PhD mengatakan, Unissula sangat meneladani Mbah Moen. Maka, memberi Budai Award, sebagai tokoh yang patut mendapatkan perhargaan.
”Di satu sisi, Tahun Baru Hijriyah Muharram 1441 tidak lepas dari perjuangan Nabi Muhammad SAW – yang selalu menjadi teladan umat manusia,” jelasnya.
Unissula dengan budaya akademik Islami (Budai-nya) menurutnya, makin memperkuat jaringan internasional dan berprestasi di tingkat internasional.
“Kita berusaha mengembangkannya untuk menuju Islamic word class university. Yakni melalui Peningkatan kualitas berjamaah, pengembangan manajemen Islami, pembudayaan gerakan mahabah,” jelasnya.
Menurutnya, lebih dari 25% prodi telah terakreditasi A. Sedangkan akreditasi Institusi telah diraih dengan predikat A.
“Diharapkan tahun 2025, kira sejajar dengan universitas Islam di dunia sebagai kampus Internasional Islamic university,” jelasnya. Dalam kesempatan ini juga diserahkan penghragaan bagi dosen dan karyawan berprestasi. Acara juga dihadiri lebih 4.200 mahasiswa.