Unissula sebagai universitas Islam terkemuka telah mencanangkan sebuah haluan besar dalam pendidikannya, yakni bismillah membangun generasi khaira ummah. Filosofi tersebut terinspirasi dari Alquran Surat Ali Imron : 110 “Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma`ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.”
Guna merealisasikan hal itu dilakukan melalui strategi pendidikan yang diimplementasikan melalui Budaya Akademik Islami (BudAi). BudAi secara resmi dideklarasikan pada tanggal 18 Agustus 2005. BudAi di sini bukan sekadar semboyan atau motto belaka, tetapi menjadi ruh yang menghidupkan seluruh sendi universitas. Strategi pendidikan yang ber-BudAi pada intinya berisi penguatan ruhiyah dan penguatan Iptek. Penguatan ruhiyah yang dimaksud adalah penguatan akidah, ibadah, dan akhlak yang dikemas dalam gerakan pembudayaan yang meliputi gerakan shalat berjama’ah, gerakan berbusana islami, gerakan thaharah, gerakan keteladanan, gerakan keramahan islami, dan gerakan peningkatan kualitas hidup. Adapun penguatan Iptek terdiri atas semangat iqra’ untuk mengembangkan budaya literasi, mengembangkan Iptek atas dasar nilai-nilai Islam, Islamic Learning Society, dan apresiasi Iptek.
Pendidikan adalah pembudayaan dan pembiasaan dengan tata nilai yang diyakini kebenarannya. Pendidikan di kampus Islam adalah penerapan nilai-nilai Islam dalam keseluruhan kehidupan kampus dan dilaksanakan oleh seluruh warga kampus. Lingkungan dan sarana-prasarana kampus harus menunjang tujuan pendidikan di kampus. Suasana kampus juga harus menunjang tradisi keilmuan Islam, sehingga dapat membangun Islamic Learning Society.
Ke depan, pendidikan Islam harus mampu meraih kembali kejayaan yang telah diraih oleh pendidikan Islam terdahulu. Untuk mewujudkannya, perlu dibangun sebuah masyarakat pendidikan dengan atmosfir ibadah dan atmosfir akademik yang kondusif, yaitu dengan membangun Islamic Learning Society. Adapun Islamic Learning Society adalah masyarakat kampus yang senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai Islam, dan menjadikan Islam sebagai pandangan hidup segenap civitas akademika, menjadi sumber inspirasi, motivasi, dan sekaligus menjadi filter dalam kegiatan ilmiah dan budaya. Kegiatan belajar-mengajar dengan nilai-nilai islami yang kental mewarnai suasana kampus. Interaksi yang tercipta antara dosen dan mahasiswa, antara dosen dan dosen, dan antara mahasiswa dan mahasiswa, senantiasa mencerminkan interaksi pembelajaran yang menyenangkan dan membahagiakan. Pada akhirnya, Islamic Learning Society merupakan hasil dari mantapnya pelaksanaan Budaya Akademik Islami (BudAi).