Menu 

Kebidanan Unissula Dorong Remaja Peduli Kesehatan Reproduksi

Wednesday, September 7th, 2016 | Dilihat : 783 kali

Hanifaturosyidah

Semakin meningkatnya jumlah remaja yang melakukan hubungan seks di usia dini, berakibat pada kehamilan yang tidak diinginkan, penyakit menular seksual, dan aborsi tidak aman yang dapat menyebabkan kematian. Demikian ungkap dosen prodi Kebidanan Unissula Hanifatur Rosyidah dalam pelatihan pendidik sebaya dalam mencegah masalah kesehatan reproduksi dan seksual para remaja (3-4/9/2016) di Pusdiklat PMI Semarang.

Masih menurut Hani Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2012 bahwa 10% remaja putri usia 15-19 tahun telah hamil atau menjadi seorang ibu. Oleh karena itu, perlu adanya penyebaran informasi tentang kesehatan reproduksi dan seksual bagi para anak maupun remaja sehingga mereka dapat mengendalikan diri serta terhindar dari masalah terkait organ reproduksinya.

Beberapa peserta menyatakan banyak mendapatkan informasi baru dan mengenal organ reproduksi dan fungsinya untuk pertama kalinya. “Yang paling menarik adalah ketika kita menyusun problem tree, kita harus menggali sebab dan akibat dari kehamilan remaja berdasarkan apa yang ada di lingkungan kita, dan baru kali ini saya mengikuti pelatihan yang tidak monoton ceramah, jadi kita gak ngantuk dan bosan,” ujar Purnomo dari Forum Anak Kota Semarang.

Rencana tindak lanjut kegiatan ini adalah pendampingan pelaksanaan pendidikan sebaya di lapangan dan melakukan audiensi dengan para pengambil kebijakan sehingga kegiatan ini dapat dikembangkan terus menerus.

Program ini merupakan kerjasama Program Studi D3 Kebidanan, Fakultas Kedokteran Unissula dengan Yayasan Setara Semarang yang digagas oleh Hanifatur Rosyidah selaku Women Deliver’s Young Leader perwakilan dari Indonesia dan staf pengajar Program Studi Kebidanan UNISSULA Semarang. “Maksud dan tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta yang merupakan calon pendidik sebaya atau peer educator dalam kesehatan reproduksi dan seksual,” ujar Hani.

Pelatihan diikuti oleh 22 remaja usia 15-24 tahun yang berasal dari Gunungsari, Bugangan, Kanalsari, Tambak, Kuningan dan Forum Anak Kota Semarang (FASE). Beberapa peserta pernah menjadi anak jalanan dan beberapa peserta lainya adalah anak-anak yang rentan turun ke jalan. Materi yang disampaikan seputar pengertian kesehatan reproduksi dan seksual beserta hak-haknya, organ reproduksi dan fungsinya, menstruasi, ejakulasi, kehamilan dan perawatan kebersihan alat reproduksi, HIV-AIDS, Penyakit Menular Seksual (PMS), pubertas, masalah-masalah mengenai kesehatan reproduksi dan seksual serta membekali peserta dengan teknik penyampaian informasi pada teman sebaya. Materi-materi tersebut disampaikan dengan berbagai variasi metode, meliputi diskusi kelompok, studi kasus, permainan, dan ceramah.

Related News