Seleksi Mahasiswa Berprestasi adalah agenda tahunan yang digelar DIKTI. Dalam ajang tersebut ratusan mahasiswa terbaik berkompetisi untuk menjadi yang terbaik sampai tingkat nasional. Bukan hanya karya tulis yang dinilai dari seorang mahasiswa berprestasi, namun keaktifannya sebagai mahasiswa di kegiatan intra dan ekstra kampus juga ikut dinilai. Seleksi yang berjenjang mulai tingkat jurusan sampai dengan tingkat nasional menunjukan bahwa untuk sampai dengan tahap 15 besar tingkat nasional bukanlah hal yang mudah. Unissula sendiri sudah 3 kali mengirimkan wakilnya sampai dengan tahap akhir, yaitu 15 besar tingkat nasional yang dihelat di Jakarta. Dan sekarang, Ifan mendapat amanah untuk meneruskan tradisi tersebut.
Seleksi di tingkat kopertis, Selasa (19/4) diikuti oleh 14 peserta dari berbagai perguruan tinggi swasta di Jawa Tengah. Di mulai pada pukul 09.00, acara ini berakhir tepat sebelum maghrib. Setiap peserta mendapat kesempatan untuk memaparkan karya tulisnya di hadapan Juri selama kurang lebih 30 menit. Secara marathon para Juri mencecar para peserta dengan berbagai pertanyaan. Hingga akhirnya pada pukul 17.15, semua peserta sudah selesai dengan presentasinya dan kemudian para Juri berunding untuk menentukan para juara yang berhak mewakili kopertis wilayah VI ke tingkat nasional. Akhirnya terpilihlah Ifan dari Unissula sebagai Juara satu, kemudian Farikhah Muthmainah dari UMS dan Nur Endah Gustiarto dari Udinus. Ketiganya berhak melaju ke tingkat nasional dan akan mendapat pengarahan dari Kopertis dan Juri untuk persiapan ke tingkat nasional.
Dengan dosen Pembimbing Nuridin, SAg, MPd, Ifan mengangkat isu Ujian Nasional sebagai isu sentral dalam karya tulisnya. Sempat kesulitan menyusun karya tulisnya, namun dengan perlahan Ifan mampu memperbaikinya. “Sempat bingung juga karena tema yang saya pilih sangat sensitif dan sifatnya prediktif, namun dengan bantuan dari dosen pembimbing akhirnya saya mendapatkan solusi dari permasalahan tersebut”, ujarnya. Ujian Nasional yang terus menjadi kontroversi itu memang menjadi perhatian Ifan sejak lama. Setelah berkonsultasi dengan pembimbing, akhirnya dipilihlah judul Analisis Kritis Format Ujian Nasional : Potensi Masalah dan Solusinya. Dengan latar belakang sebagai mahasiswa di Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, Ifan mencoba memberikan solusi alternatif untuk meminimalkan berbagai kecurangan yang biasa terjadi saat Ujian Nasional berlangsung.
Selain seleksi Mahasiswa Berprestasi, hari itu juga digelar seleksi Ketua Program Studi (Kaprodi) Berprestasi. Seleksi Kaprodi berprestasi ini juga diikuti oleh Kaprodi Manajemen Unissula, yaitu Drs. Mulyana, MSi. Beliau juga berhak mewakili Kopertis Wilayah VI untuk melaju ke tingkat Nasional. Dengan demikian Unissula tinggal menunggu beberapa seleksi Akademisi berprestasi yang juga diikuti untuk meloloskan wakilnya di tingkat Nasional. Diharapkan semua wakil Unissula di ajang tersebut mampu lolos sampai ke tingkat akhir di Jakarta.
Unissula memang bukan hanya mempersiapkan mahasiswanya menjadi yang terbaik, namun juga dosen dan karyawannya. Tahun 2010, Unissula berhasil mengirimkan wakilnya pada ajang Pengelola Keuangan Berprestasi Tingkat Nasional. Sebelumnya Unissula juga berhasil meloloskan salah satu dosennya pada ajang Dosen Berprestasi tingkat Nasional. Dengan berbagai capaian tersebut, Unissula diharapkan mampu mewujudkan visinya untuk membangun generasi Khaira Ummah serta keinginan untuk menjadi World Class Islamic Cyber University.
