Menu 

UNISSULA DALAM ASIA MEDIA SUMMIT 2011 HANOI-VIETNAM

Sunday, May 22nd, 2011 | Dilihat : 361 kali


Sebagai satu-satunya perguruan tinggi di Indonesia yang menjadi member Asia Pacific Institute for Broadcasting Development (AIBD) membuat Universitas Islam sultan Agung (UNISSULA) Semarang yang kini telah memiliki “Unissula TV”, kembali diundang untuk mengikuti Asia Media Summit (AMS) 2011 di Melia Hotel Hanoi Vietnam. AIBD adalah organisasi internasional tempat berhimpunnya lembaga penyiaran se Asia Pasific yang bermarkas di Kuala Lumpur Malaysia. Sedangkan AMS adalah event tahunan yang diselenggarakan untuk membahas berbagai perkembangan industri broadcasting, baik dari segi content, teknologi, regulasi, kerjasama dan lain-lain.

Acara yang dihadiri oleh lebih dari 500 peserta, yaitu para decision makers dalam industri broadcasting, media professionals, dan stakeholders berbagai lembaga penyiaran dari Asia Pasifik, Afrika, Eropa, dan  Amerika Utara. Acara ini juga didukung oleh hampir semua lembaga dan asosiasi penyiaran di tingkat regional maupun  internasional. Sebagai host dan sponsor utama AMS tahun ini adalah The Voice of Vietnam (VOV), yaitu  radio nasional milik pemerintah Vietnam.

Keikutsertaan Unissula dalam event ini adalah sebagai bentuk dari usaha untuk meningkatkan kualitas SDM dan membangun relationship dengan berbagai organisasi maupun insan broadcasting di tingkat global. Mengingat pentingnya event ini maka Unissula telah memberangkatkan 5 orang yang berkaitan erat dengan pengoperasian TV Unissula, yaitu Trimanah, M. Si (Kepala Badan Public Relations & Creativity), Gunawan, MT (Kepala Biro Sistem Informasi), Made Dwi Adnjani (Staf khusus Rektor bidang Komunikasi dan Informasi), Harmen Hary (Supervisor Tim Kreatif) dan tentu saja Prof. Dr. Laode M. Kamaluddin, Rektor Unissula.

Asia Media Summit tahun ini mengambil tema “Digital Media Everywhere: Repositioning Broadcasting”. Acara ini diawali dengan serangkaian penyelenggaraan pre-summit berupa workshop dan seminar yang berkaitan dengan industrI penyiaran sejak tanggal 21-23 Mei, seperti Workshop on TV Scheduling Strategies and New Media Content, Workshop on Strengthening Digital Broadcasting Experience, Workshop on Broadcasting for All: Focusing on Gender, Seminar on MediaHub A Platform Towards Better Content, Market Share and Revenues,  Workshop on Media Quality Management, Workshop on Fundamentals Of Content Protection: Technology and Monetization.

Sedangkan pleno AMS diselenggarakan pada tanggal 24-25 Mei 2011 yang akan dibagi dalam 8 sesi, menghadirkan pembicara yang berkompeten di bidang broadasting,  antara lain David Botbol Deputy Managing Editor for Sport and News Magazines, yang juga terlibat dalam proyek digitalisasi di France Television Perancis, Francoise Tassera Director of FTA Media dan Direktur Program France 2  Perancis, Mooneza Hashmi President Commonwealth Broadcasting Association and General Manager, International Relations, HUM TV Pakistan, Chang Lei Channel Cooperation Executive Director China Network TV (CNTV) China, Kwak Duk Hoon CEO dan President Educational Broadcasting System (EBS) Korea, Cait McMahin Managing Director, Dart Centre for Journalism and Trauma-AsiA Pacific Australia, Durwood Zaelke President Institute for Governance and Suistainable Development USA  Amerika, serta pembicara kunci adalah Hon Nguyen Tan Dung Perdana Menteri dari Republik sosialis Vietnam, dan masih banyaki lagi.

Isu yang dibahas dalam AMS kali ini adalah tentang perlunya industri broadcasting untuk melakukan repositioning agar mampu  menyesuaikan diri dengan  perkembangan teknologi digital, new media dan konvergensi media.  Teknologi digital yang berkembang pesat belakangan ini  menyebabkan persaingan yang sangat ketat antara berbagai industri media, sementara audiens menuntut media untuk lebih inovatif dan kreatif dalam menghadirkan konten siaran. Audiens tidak lagi bisa “dipaksa” menghadapi siaran TV di rumah dengan beberapa alternatif channel saja, tetapi mereka sekarang  lebih leluasa memilih siaran apa yang ingin mereka saksikan, yang dapat diakses melalui internet, handphone, Ipad,  IPTV, open internet television, HDTV, 3DTV dan juga  mobile television sebagai new media yang saat ini juga sedang dikembangkan di Unissula TV yang memungkinkan untuk tersedianya beragam pilihan channel demi terpenuhinya kebutuhan audiens akan konten yang disajikan.

Untuk itu dibutuhkan kesiapan  teknologi,  kesiapan sumber daya manusia  dalam industri broadcasting  melalui pemahaman terhadap capacity building yang mampu mendefinisikan situasi saat ini dan masa depan. Tak lupa, diperlukan juga kepemimpinan  yang visioner  sebagai  syarat utama dari industri broadcasting. Dalam menyikapi hal ini tentunya partisipasi dan  keterlibatan stakeholder yang kuat sangat dibutuhkan. Dengan  konten yang semakin beragam sebagai akibat dari perkembangan teknologi informasi, membuat kontrol terhadap isi konten menjadi permasalahan tersendiri sehingga bagaimana kebijakan dan regulasi yang mengatur  layak tidaknya konten untuk dibroadcast  juga menjadi topik yang dibahas dan  didiskusikan bersama oleh peserta AMS berdasarkan pengalaman dari masing-masing peserta dalam menyikapi perkembangan teknologi  media.

Masing-masing negara pasti memiliki kebijakan dan penanganan yang berbeda dalam menyikapi kehadiran new media. Dengan saling berbagi pengalaman serta pemahaman didalam event Asia Media Summit ini diharapkan akan mampu memberikan solusi alternatif dari berbagai permasalahan yang  timbul, termasuk perubahan perilaku  generasi muda sekarang ini yang lebih banyak menghabiskan waktu luangnya di depan layar computer dan memainkan hand phone.

Acara ini tentu akan sangat menarik dan bermanfaat untuk organisasi dan insan broadcasting, karena disini selain bisa sharing pengalaman, mereka juga dapat saling mensupport, saling membantu dan menguatkan dalam menghadapi berbagai permasalahan media. Sebab sebuah media tidak akan mampu menjadi yang terbaik tanpa bantuan dan dukungan dari sesama pelaku media.

Related News