Menu 

Rakernas BKS PTIS Di Unissula Akan Dihadiri 1.400 Delegasi

Wednesday, September 19th, 2018 | Dilihat : 210 kali

banner bksptis-04

Unissula akan menjadi tuan rumah rakernas Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Islam Swasta (BKS PTIS)  Seluruh Indonesia yang akan dilaksanakan di Auditorium kampus Unissula 20-21 September 2018.

Hadir dalam kesempatan tersebut sebagai keynote speaker antara lain Menristekdikti Prof Mohamad Nasir PhD Ak, mantan Menteri Pendidikan dan lingkungan Singapura Prof Sidek Saniff, sambutan Ketua BKS PTIS Prof Dr Siti Masrurah Mokhtar MA, dan Rektor Unissula Ir Prabowo Setiayawan MT PhD.

Rakernas yang akan dihadiri 1.400 delegasi tersebut akan dilanjutkan dengan berbagai iven antara lain konferensi internasional dengan pembicara Prof Dr Sultan Abu Orabi Aladwan PhD  FRCS Assosiaciation of Arab University, Prod Dato Dr Musa Ahmad University Sains Islam Malaysia, Prod Dato Sri Dr Zaleha Kamaruddin Rektor Internasional Islamic University Malaysia (IIUM). Prof Dr Stefan Koos Universitaet der Bundeswehr Munchen Jerman, Prod Guy Daly Conventry University Inggris dll.

Agenda BKS PTIS semakin bernas dengan diadakannya simposium dengan pembicara utama Prof Dr Dawood Abdul Malik AlHidabi IIUM Malaysia dan Prof Dr Sultan Abu Orabi Aladwan PhD  FRCS Assosiaciation of Arab University. Agenda laiannya yakni ekpo pendidikan. Para peserta  rakernas juga akan dijamu Wali Kota Semarang dalam acara ramah tamah di Balaikota Semarang.

Ketua panitia rakornas Andre Sugiyono ST MT PhD dalam rapat korrdinasi panitia menyatakan optimisme acara memiliki daya tarik terlebih dengan datangnya para pembicara berkelas internasional dari Jerman, Inggris Arab Saudi, Singapura, Malaysia dll.

“Ada beberapa agenda utama yang akan dihelat antara lain rakernas, konferensi internasional, simposium, expo, dan ramah tamah. Untuk yang konferensi internasional dan simposium para pembicara  dari beberapa negara seperti Jerman, Inggris, Arab Saudi, Singapura, dan Malaysia telah mengkonfirmasi hadir untuk berbagi pengalaman dan ilmu. Hal ini tentunya sangat menarik untuk meningkatkan kompetensi penelitian ilmiah, publikasi di jurnal internasional dll” papar Andre.

Related News