Menu 

Muharram di Unissula

Thursday, December 2nd, 2010 | Dilihat : 479 kali

Dari Sri Sultan Hingga Ketua MK

  • Peringatan Tahun Baru Hijriyah

Satu Muharram merupakan hari pertama dalam penanggalan Hijriyah yang senantiasa disambut dengan sukacita oleh kaum muslim di seluruh dunia. Kemeriahan tahun baru Hijriyah tentu sangat berbeda dengan kemeriahan tahun baru Masehi yang senantiasa akrab dengan tiupan terompet parade musik, kembang api dan lain sebagainya. Sedangkan peringatan tahun baru Hijriyah merupakan sebuah peristiwa bersejarah dimana Hijrahnya Nabi Muhammad dari Mekkah ke Madinah yang kemudian ditetapkan sebagai awal dari kalender Islam tersebut. Sehingga disini untuk menyambutnyapun tidak ditemukan aroma pesta pora dan bermewah mewahan. Adapun penetapan Hijriyah sebagai kalender Islam ditetapkan pada Khalifah Umar Bin Khatab tepatnya 17 tahun pasca hijrahnya Sang Nabi. Sehingga dapat dipastikan tolok ukur kemeriahan dari peringatan satu Muharram lebih mengarahkan proses perenungan dan istrospeksi diri. Selain itu kemeriahan lain dapat dilihat dari bagaimana peningkatan aktivitas ibadah mujahadah berdzikir dan yang tidak mengarah kepada kegiatan seremonial belaka.

Sebagai kampus yang meletakkan Islam sebagai pilar perjuangan Unissula selalu memperingati datangnya tahun baru Hijriyah dengan kegiatan kegiatan besar dengan mengundang para ulama atau tokoh tokoh nasional untuk menggelorakan semangat perjuangan Islam demi masa depan yang lebih baik. Bahkan uniknya peringatan tahun baru Hijriyah sebagai tonggak kebangkitan civitas akademika dalam menjalankan nilai nilai keislaman.

Beberapa tokoh nasional yang pernah hadir di Unissula dalam peringatan Muharram antara lain Nurcholis Madjid pada (1425H), Prof Dr Qodri Azizy (1426) Din Syamsuddin (1427), Hidayat Nurwahid (1428), Sri Sultan Hamengku Buwono X (1429), Ketua Mahkamah Konstitusi Moh Mahfud MD (1431). Bahkan sejak tahun lalu Unissula membuat sebuah terobosan dengan memberikan penghargaan Budai Award pada tokoh tokoh ispiratif yang secara konsisten berjuang untuk umat dan bangsa. Adapun Budai Award tahun ini akan diberikan kepada Mustaq Ahmad pemilik Mustapa Center (Singapura).

Memperingati tahun baru Hijriyah kali ini Unissula telah mempersiapkan serangkaian acara berkwalitas antara lain Seminar Kesehatan Sistem Pelayanan Kesehatan Berbasis Nilai-nilai Islam di Era Digital,  seminar ekonomi Membangun Peradaban Ekonomi Islam menghadirkan  Sofyan Djalil (Mantan Meneg BUMN), Lomba Penulisan Esai dengan tema Pencerahan Peradaban Ilmu, Rapat Senat Terbuka dan  Penganugerahan Budai Award dengan keynote spech Mustafa (Singapura), Seminar Peradaban Perkembangan Peradaban Islam antara Timur dan Barat Pembicara Prof Esserrhini Farissi (Rektor Sidi Mohammed Ben Abdallah University Maroko) dan Prof Mohammed Zaher Benabdallah (Rektor Moulay Ismail University Maroko), Seminar Teknologi “Format Pendidikan dan Dakwah di Era Digital Pembicara Dr H Agus Zainal Arifin S Kom MKom, Launching Buku: “On Islamic Civilization, Menyalakan Lentera Peradaban Islam yang Sempat Padam” pembicara Dr Didiek Ahmad Supadie dan Hamid Fahmi Zarkasy (Ponpes Gontor).

Adapun rangkaian peringatan peringataan tahun baru Hijriyah tersebut  yang sudah dilaksanakan yaitu seminar nasional Rekonstruksi Sistem Hukum Nasional Berbasis Nilai-nilai Islam dan Ke-Indonesiaan yang menghadirkan Dr Hj Yulida Ariyanti SH dari Universitas Islam Riau dan Dr H Mustaghfirin SH MHum di Fakultas Hukum (2/12).

Lounching Buku

Adapun agenda terdekat adalah Lounching dan bedah buku The Islamic Golden Rules karya Prof  Laode M Kamaluddin Senin (6/12) di Perpustakaan Cyber Unissula. Dimana budayawan Semarang Prie GS akan menjadi pembicara utama pada launching tersebut.

The Islamic Golden Rules merupakan karya terbaru Laode yang bertutur mengenai pendidikan. Bagaimana seorang guru seharusnya menempatkan diri agar menjadi pemandu moral dan spiritual yang handal serta bagaimana seorang murid mampu mengambil pelajaran penting agar tak terjebak dalam pemberhalaan ilmu. Dimana  Laode secara cerdas mengupas hal tersebut melalui 17 aturan emas meraih puncak kesuksesan dan kejayaan.

Ke 17 rambu- rambu tersebut adalah Kuasai dan milikilah ilmu, jadikan alam raya sebagai guru besar kehidupan, ciptakanlah kondisi terpaksa pada diri anda, janganlah memilih jalur instan, fokuslah seperti sinar laser jangan menyebar seperti sinar matahari, kokohkan pondasi dan ulang ulangilah terus bidang yang telah engkau kuasai, mandirilah seperti anak ayam kampung, jangan pernah merasa tua untuk belajat dan memulai, kosongkan cangkir pikiranmu, Ambillah hikmah dimanapun ia berada, cari tahu ilmunya lalu amalkan ilmu itu tanpa kenal lelah hingga puncak kegemilangan itu tercapai, jadilah pribadi yang istimewa, tapi tetap menghargai keistimewaan orang lain, jadikanlah ilmu itu sebagai alat menuju Tuhan jangan jadikan ilmu sebagai tujuan hidup, tekunlah dan kerja keraslah karena tak ada yang namanya kejeniusan yang ada hanyalah ketekunan dan kerja keras, bangunkan rajawali yang ada dalam diri dan pikiranmu, kendalikan dirimu sesulit apapun keadaanmu, sucikan niat anda hanya karena Allah semata.

Prie GS akan membedah buku terbitan Ihwah Publishing House tersebut bersama tokoh pendidikan Jawa Tengah Prof AT Sugito (mantan Rektor Unnes).

Related News