Menu 

Lindungi masa depan reproduksinya dengan beri pendidikan seks sejak dini.

Friday, September 4th, 2020 | Dilihat : 205 kali

WhatsApp Image 2020-09-04 at 15.38.46

Kartika Adyani – World Sexual Health Day diperingati dunia setiap tanggal 4 September. Kesehatan seksual merupakan hak setiap orang sejak ia lahir sampai ke liang lahat. Kesehatan seksual adalah segala sesuatu yang menyangkut kesehatan seksual dna pendidikan seksual yang bertujuan untuk mencegah, menjaga, dan mengembalikan fungsi organ seksual dari ganguan. Gangguan kesehatan reproduksi seperti kehamilan yangtidak diinginkan, penyimpangan seksual, sampai dengan penyakit menular seksual dapat berawal dari kurangnya pendidikan seks.

Pendidikan seksual anak merupakan hak setiap anak yang harus dipenuhi oleh orang tua. Orang tua sebagai pemeran utama dalam pendidikan seksual anak harus memiliki pengetahuan dan kemampuan mengenalkan seks sesuai dengan umur sang anak, terutaa seorang Ibu sebagai madrasah pertama bagi anaknya. Mengenalkan sistem reproduksi kepada anak bukanlah hal yang tabu. Pengetahuan seseorang tentang seksual akan melindungi dirinya dari penyimpangan seksual dan memberikan batasan antara laki-laki dan perempuan. Hal yang mendasar adalah pengenalan sistem reproduksi.

Mentransfer pengetahuan tentang perbedaan laki-laki dan perempuan akan menjadikan seorang anak memiliki kebiasaan baik seperti menutup aurat, melindungi bagian-bagian privasi, dan dapat mendiskusikan permasalahn reproduksinya kepada orang tua. Prinsip pendidikan seksual adalah dimulai sejak lahir, menyesuaikan tingkat perkembangan dan pemahaman anak, didasarkan pada informasi ilmiah yang akurat agar tidak terjadi kesalahan informasi.

Saat bayi baru lahir orang tua dapat memulai mengenalkan seks dengan cara meminta ijin kepada si kecil ketika membuka bajunya atau mengganti popoknya, membiasakan mengganti baju di ruang tertutup. Bayi tidak merespon bukan berarti dia tidak belajar, dengan menerapkan hal itu bayi akan belajar menghargai tubuhnya sendiri.

Menginjak usia balita, orang tua dapat mengenalkan perbedaan laki-laki dan perempuan, dimulai dengan contoh terdekat misalnya ayah adalah laki-laki, dan ibu adalah perempuan, lalu jelaskan perbedaan di antara mereka dengan menyesuaikan kemampuan dan pemahaman anak. Tanda-tanda pubertas dapat kita kenalkan saat menjelang pubertas, berikan rambu-rambu jelas dalam berteman dengan lawan jenis.

Menjelaskan persoalan seks yang agak rumit dapat kita mulai saat anak mulai bertanya, hal tersebut merupakan indikator logikanya sudah sampai pada tahap tersebut. Terangkanlah dengan jelas dan singkat menggunakan bahasa yang mudah dipahami sesuai dengan kemampuan anak, gunakanklah istilah ilmiah dan hindari memakai kiasan yang akan membuat anak menjadi bingung.

Kebijakan pemerintah terkait dengan pandemi Covid-19 yang mengharuskan anak belajar dari rumah merupakan kesempatan untuk orang tua dalam memberikan informasi serta mengawasi perilaku seksual anak. Memberikan pendidikan seksual kepada anak akan mengurangi resiko anak dalam mengakses informasi yang salah, kedekatan orang tua dengan anak akan membangun kasih sayang dan kepercayaan anak kepada orang tua sehingga orang tua dapat menjadi sumber informasi pertama dan utama sang anak.

Dosen Kebidanan Unissula

Related News