Menu 

Kebidanan Unissula Perdalam Kompetensi IPM

Monday, December 17th, 2018 | Dilihat : 361 kali
(4) IPM Kebidanan

Gambar: Mahasiswa melakukan pemeriksaan Haemoglobin saat kegiatan IPM

 

Prodi Kebidanan Fakultas Kedokteran Unissula mengadakan kegiatan Integrated Patient Management (IPM) pada 4 Desember 2018. IPM adalah model pembelajaran bagi mahasiswa yang digunakan sebagai implementasi dalam melakukan manajemen kebidanan, khususnya mengelola satu klien ibu hamil secara komprehensif menggunakan critical thinking dan critical analysis.

Berbeda dengan institusi kebidanan lainnya, Prodi Kebidanan FK Unissula menempatkan kegiatan IPM sebagai puncak pembelajaran di semester 3. Sebelum dilakukan IPM, mahasiswa telah dibekali dengan knowledge dan basic skill training tentang asuhan kehamilan dalam kelompok kecil. IPM meliputi asuhan komprehensif pada ibu hamil berupa anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, dokumentasi, konseling kesehatan, dan diakhiri responsi  dengan penguji guna mengetahui sejauh mana pemahaman mahasiswa terhadap kasus yang dihadapi.

Kegiatan yang dilaksanakan di ruang skill laboratorium tersebut didasari oleh pemahaman akan pentingnya bidan memberikan suatu asuhan kebidanan yang komprehensif dan berorientasi pada asuhan kebidanan yang bersifat holistik, yang meliputi pemahaman aspek spiritual, kultural, sosial, emosional, psikologis dan fisik perempuan. Hal tersebut tidak dapat terlepas dari kompetensi yang semestinya dimiliki oleh seorang bidan. IPM merupakan sarana pembelajaran pendidikan Diploma III kebidanan agar kompetensi lulusan yang diharapkan dapat tercapai.

Model pembelajaran IPM yang mengintegrasikan kebutuhan masyarakat dan pengintegrasian softskill sudah terbukti dapat meningkatkan kompetensi mahasiswa. Melalui kegiatan IPM, mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan dan memadupadankan beberapa aspek, yaitu: pengetahuan, sikap dan keterampilan yang akan dibutuhkan dalam kehidupan profesional sehingga mereka siap sepenuhnya saat praktik sebagai bidan yang kompeten dalam kewenangannya dan asuhan berkelanjutan yang diberikan dapat meningkatkan kepuasan pasien.

Standarisasi lulusan dalam bentuk kompetensi menjadi tolak ukur untuk standarisasi input dan proses pendidikan. Berdasarkan hasil uji kompetensi mahasiswa program Diploma III Kebidanan tahun 2017, menggambarkan bahwa kompetensi yang dimiliki bidan masih belum sepenuhnya siap untuk terjun ke lahan praktik. Dampak dari kurangnya kompetensi bidan akan berdampak pada rendahnya mutu pelayanan kebidanan. Pencapaian kompetensi setiap mahasiswa bervariasi, hal ini dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal yang saling terkait secara langsung atau tidak langsung.

Sebelum kegiatan IPM ini dimulai, tim departemen kehamilan kebidanan Unissula Semarang mengawalinya dengan memberikan pembekalan tentang asuhan kehamilan secara komprehensif. Selanjutnya tim menjadwalkan pelaksanaan IPM.

Koordinator IPM, Alfiah Rahmawati, mengatakan bahwa, “IPM merupakan salah satu upaya yang baik dan menguntungkan, baik bagi mahasiswa maupun ibu hamil, karena dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi mahasiswa dalam memberikan asuhan kepada ibu hamil. Dan bagi ibu hamil, dapat mengetahui kondisi kehamilannya tanpa dipungut biaya, selain itu juga dapat meningkatkan pemahaman untuk deteksi dini komplikasi.” Katanya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa ibu hamil, mereka mengatakan bahwa mereka sangat antusias dan tidak sedikit ibu hamil yang mengatakan bahwa ini bukan kali pertama mereka mengikuti kegiatan ini karena kegiatan ini sangat menarik dan pelayanan yang diberikan oleh mahasiswa sangat memuaskan.

 

 

Related News