Menu 

FIKOM UNISSULA MENGADAKAN PELATIHAN LITERASI MEDIA

Friday, April 15th, 2011 | Dilihat : 635 kali

Menjadi orang tua dari anak-anak digital native seperti saat ini tidaklah mudah. Anak-anak lahir sudah dalam lingkungan perkembangan teknologi komunikasi yang bergerak sangat cepat sehingga tak heran banyak anak-anak yang jauh lebih terampil mengakses media disbanding dengan orang tuanya. Masalahnya, isi media tidak selamanya baik buat kita apalagi anak-anak. Muatan kekerasan, hedonism, budaya instan , konsumerisme, mistik hingga pornografi sering menjadi tamu tak diundang yang dikirim oleh media kepada anak-anak kita. Di satu sisi kesibukan orang tua juga menyebabkan tidak memeiliki waktu untuk membentengi anak dari terpaan media.

Menyadari akan pentingnya memberikan pembelajaran media agar masyarakat memiliki kesadaran akan dampak media, maka Fakultas Ilmu Komunikasi bekerjasama dengan Yayasan Pengembangan Media Anak (YPMA) Jakarta mengadakan kegitan pelatihan literasi media bagi dosen dan mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi UNiversitas Islam Sultan Agung (UNISSULA) pada hari Kamis, 14 April 2011 dari pukul 08.00 – 15.00 w.i.b. Dalam pelatihan media literacy ini, menghadirkan dua nara sumber yaitu B. Guntarto, M.A, dari YPMA dan Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi UNDIP Dr. Turnomo Rahardjo, M.Si. Dalam pelatihan ini dibagi menjadi dua sesi, yang pada sesi awal diisi materi pendahuluan, mengenai apa itu YPMA dan Fokus Utama YPMA sebagai Yayasan Pengembangan Media Anak yang selalu memberikan panduan bagi orang tua tentang tayangan televisi yang masuk dalam kategori aman dengan symbol hijau, hati-hati dengan symbol kuning, dan kategori bahaya dengan symbol merah melalui majalah Kidia. Di samping itu juga diberikan pemahaman mengenai perkembangan anak dan pemahamannya terhadap tayangan TV serta pentingnya Literasi Media bagi orang tua, guru dan anak-anak agar mereka memiliki kesadaran tentang dampak dari tayangan televisi.

Salah satu definisi yang popular menyatakan bahwa literasi media adalah kemampuan untuk mengakses, menganalisis, mengevaluasi, dan mengkomunikasikan isi pesan media. Di Indonesia, kegiatan literasi media lebih didorong oleh kekhawatiran bahwa media dapat menimbulkan pengaruh negative. Mereka yang prihatin dengan pola interaksi anak dengan media dan prihatin dengan isi media yang tidak aman dan tidak sehat bagi anak-anak, dengan cara mengurangi jam anak menonton TV, memilih tayangan, melakukan pendampingan yang benar dan melakukan sosialisasi melalui berbagai forum.

Sementara Turnomo Rahardjo  mengatakan bahwa kegiatan literasi media bukanlah kegiatan yang instan, perlu proses yang berkelanjutan dan Turnomo lebih menyoroti tentang metode yang bisa dipaakai  untuk penelitian tentang media baru seperti Avatar Research dll. Kemudian setelah istirahat diadakan pelatihan mengenai sosialisasi literasi media. Dari pelatihan ini diharapkan Fakultas Ilmu Komunikasi Unissula bisa melakukan sosialisasi tentang pentingnya literasi media bagi masyarakat sebagai bagian dari pengabdian masyarakat. Dalam acara ini juga dilakukan penandatangan kerjasama Fikom Unissula dengan YPMA dalam bidang penelitian dan pengabdian masyarakat. (Mda)

Related News