Menu 

BEM-Unissula Hadirkan Mendagri dan Ketua Ombudsman RI

Monday, May 28th, 2018 | Dilihat : 229 kali

medagri

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unissula mendatangkan Menteri dalam negeri Tjahjo Kumolo dan Ketua Ombudsman RI Prof Amzulian Rifai dalam acara seminar nasional bertajuk “Revolusi Mental : Menyiapkan Aparatur Negara yang Cinta tanah Air, Efektif, Efesien, Bertanggung Jawab, Adil serta Dapat Melayani Masyarakat Dengan Baik” yang digelar di aula lantai 10 Gedung Kuliah Bersama kampus Kaligawe Semarang (25/5).

Hadir dalam acara tersebut Rektor H Ir Prabowo  Setiyawan PhD beserta jajaran pejabat struktural di lingkungan kampus Unissula dan hadir pula Walikota Semarang Hendrar Prihadi SE MM. Acara tersebut mendapat sambutan yang luar biasa dari mahasiswa Unissula yang penuh sesak menghadiri acara seminar tersebut.

Dalam sambutanya Tjahjo menerangkan bahwa reformasi birokrasi yang sedang digalakkan oleh pemerintah saat ini sudah mulai menjukkan kemajuan, tetapi masih harus terus dilakukan perbaikan untuk memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat. Dengan menerima dukungan sumber daya manusia (SDM) jempolan dari perguruan tinggi (PT) diharapkan membuat reformasi birokrasi tersebut segera terwujud dengan baik di semua tingkatan baik dari pemerintah pusat sampai ke tingkat kecamatan bahkan kelurahan.

”Pada prinsipnya, kami memang butuh alumni terbaik perguruan tinggi, terutama untuk kian mewujudkan mental aparatur yang melayani,” tutur Mendagri Tjahjo Kumolo, di kampus Unissula.

Tjahjo Kumolo mengaku sangat berharap kampus bisa mencetak lulusan cemerlang yang pada gilirannya bisa membantu pemerintah dalam tata kelola birokrasi yang bersih dan berwibawa. ”Saya memberikan apresiasi terhadap pengurus BEM dan pengelola kampus Unissula. Mereka bersedia menjadi tuan rumah dalam forum semacam ini. Langkah ini akan nmenjadi penyemangat lahirnya lulusan paripurna dari dalam kampus,” tutupnya.

Sementara itu Ketua Ombudsman Indonesia Amzulian Rifai menyatakan stigma buruk dalam usaha perekrutan ASN harus disingkirkan, terutama tudingan bahwa untuk menjadi pegawai harus dengan cara membayar sejumlah uang. Salah kaprah pemikiran ini masih banyak dijumpai dam ini bisa menimbulkan peluang jahat. Misalnya, kemunculan oknum yang mengaku bisa melempangkan jalan untuk menjadi ASN dengan imbalan tertentu.

”Namun itu sepertinya juga bakal tinggal kenangan. Sebab, sekarang dengan sistem perekrutan ASN yang sudah sangat transparan tak mungkin diotak-atik,” ujarnya.

Dia juga sangat mendukung kinerja semacam itu. Kendati demikian, apabila sampai muncul pelanggaran atau maladministrasi berkenaan dengan kinerja ASN, masyarakat tak boleh segan mengirim laporan kepada lembaga yang dia pimpin.

Selain itu Rektor Unissula Prabowo menyatakan, kampus Unissula senantiasa mencetak kader-kader terbaik yang lulusanya dipersiapkan untuk membantu membangun kemajuan bangsa dan negara Indonesia.

Related News