Menu 

Bangsa Kita Amburadul

Sunday, March 18th, 2012 | Dilihat : 314 kali

Untuk menjadi negara makmur dan berkeadilan,  bangsa Indonesia harus memperkuat fungsi struktur politik dan lembaga lembaga yang dimilikinya. Fungsi DPR sebagai pembuat Undang-undang, maupun penganggaran sampai dengan hari ini  maksimal sehingga wajar jika kondisi bangsa ini belum mengarah kepada kemakmuran yang berkeadilan. Demikian disampaikan Akbar Tanjung dalam dialog kebangsaan konsolidasi bangsa untuk mewujudkan Indonesia adil dan makmur pada rabu (14/3) di  Unissula.

Masih menurut Akbar demokarasi terkonsolidasi seyogyanya harus memberikan suatu kesejahteraan dan berkeadilan namun sekarang belum bisa merasakan hal tersebut, maka dari itu demokrasi harus di junjung sebagai hal yang subtansial yang memiliki berbagai nilai, yaitu nilai Kesetaraan, nila kemanfaataan, prularisme, keadilan serta nilai nilai yang mampu menghasilkan output dan rekruitmen politik yang terbaik. Sehingga penguasa yang punya jabatan politik adalah orang-orang yang mempunyai visi kapabilitas akseptabilitas untuk perubahan yang lebih baik.

Saat ditanya apa formula terbaik untuk mengeliminir semakin menguatnya politik transaksional yang membuat bangsa kita amburadul? Ia menegaskan politik itu bebas demokrasi, politik juga bebas dalam rangka mencari kekuasaan, sangat sah jika politik saling menjatuhkan meskipun hal tersebut dilakukan oleh kawannya sendiri yang kebetulan di daerah pemilihan yang sama. Namun seharusnya para pemimpin tetap menempatkan kepentingan rakyat di atas semua itu.

Selain Akbar Tanjung  hadir juga Mubyl Handaling  (Ketua Harian KAHMI Pusat), Prof Laode M Kamaluddin dan Prof Gunarto. Mubyl Handaling menjelaskan di Indonesia tokoh politik mayoritas dari HMI, sistem pengkaderan di HMI dari awal kelihatannya sudah di arahkan menjadi penguasa maklum kader HMI sampai sekarang tersebar baik yang di eksekutif maupun Legislatif, sebenarnya kita mampu untuk tidak masuk ke dunia politik misalnya dunia entrepreneur. Karena kebayakan bangsa Indonesia berpolitik maka yang terjadi banyak sekali persoalan persoalan bangsa yang sampai dengan hari ini belum ada solusinya.

Related News